SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Solopos.com, SOLO -- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bambang Pramono, berharap kalangan perbankan di Soloraya menurunkan suku bunga kredit.

Hal itu menyusul kebijakan BI menurunkan suku bunga BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kebijakan ini ditempuh BI sebagai kelanjutan upaya pre-emptive untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perlambatan ekonomi global.

BI Solo berharap kelonggaran ini bisa dimanfaatkan sektor perbankan untuk mendongkrak penyaluran kredit lewat berbagai kelonggaran, seperti penurunan bunga kredit.

Gibran Rakabuming Ngotot Nyalon Wali Kota Solo, Netizen: Bisnis Sepi?

Bambang Pramono mengatakan tujuan BI kembali menurunkan suku bunga acuan yakni untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perlambatan ekonomi global.

“Ini menunjukkan negara memandang kondisi global yang penuh ketidakpastian sehingga perlu adanya kelonggaran berupa insentif. Hal ini dilakukan agar investasi bertambah. Kalau tidak bisa memanfaatkan akan kehilangan momentum,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (25/10/2019).

Meski begitu, Bambang mengatakan Bank Indonesia juga melihat risikonya seperti apa. Bambang memaparkan dari hasil assessment BI, tidak ada aspek sentimen setelah Pemilu kelar, susunan kabinet rampung, dan mendapat respons positif pasar.

Jadi Menteri, Erick Thohir Masih Mau Beli Persis Solo?

Inilah salah satu hal yang membuat BI menurunkan suku bunga. Sementara dari aspek fundamental, kondisi ini dinilai seksi bagi investor asing untuk menempatkan dananya di dalam negeri.

Dengan demikian, momentum ini berpeluang mendorong perekonomian domestik. Dia berharap kebijakan ini mendapat sambutan baik dari sektor perbankan khususnya di Soloraya.

Sambutan itu misalnya berupa penurunan suku bunga kredit atau pun deposito. Namun demikian, ia menyadari perbankan butuh tenggat waktu untuk menyesuaikan kebijakan tersebut.

“Kami akan diskusikan ini dengan perbankan. Apakah ini cukup untuk memberi stimulus bagi mereka [perbankan] dalam penyaluran kredit dan bagaimana mereka melihat potensi yang ada. Perbankan Solo kebanyakan tergantung pusat sehingga butuh waktu,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya