SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Peredaran uang palsu pada 2018 lalu dinilai lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2018, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo mencatat ada sekitar 5.000 lembar uang palsu yang diamankan.

Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Bandoe Widiarto, mengatakan peredaran uang palsu di Soloraya mengalami penurunan jika dibandingkan 2016 lalu. “Pada 2016 lalu ada sekitar 7.000 lembar uang palsu. Kemudian pada 2018 ada 5.185 lembar uang palsu,” kata dia kepada wartawan di kantornya belum lama ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya dia mengatakan BI tetap waspada terhadap penyebaran uang palsu. Menurutnya, penyebaran uang palsu bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketika terjadi peningkatan ekonomi, kewaspadaan juga harus ditingkatkan. Penyebaran uang palsu tidak mengenal momentum. Bisa terjadi saat Natal, Lebaran, pemilu maupun dia luar momentum itu.

Dia menilai fenomena uang palsu di Indonesia masih dilatarbelakangi faktor ekonomi. Penyebaran uang palsu biasanya dilakukan karena seseorang terdesak kebutuhan ekonomi, kemudian ingin mendapatkan untung cepat dan banyak.

Di sisi lain, Bandoe menyebutkan inflow atau aliran uang masuk ke BI pada 2018 mencapai Rp23 triliun dan outflow atau aliran uang keluar mencapai Rp13 triliun. Sedangkan jumlah uang yang dimusnahkan selama 2018 adalah Rp8 triliun.

Pada Januari 2019, inflow mencapai sekitar Rp2,5 triliun. Sedangkan outflow mencapai sekitar Rp198 miliar. Dari jumlah uang yang masuk, sekitar Rp877 miliar di antaranya dimusnahkan karena dinilai tidak layak edar.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Perkasan Soloraya (Perkaso), Hari Dwi Riswanto, mengatakan sejauh ini Perkaso turut aktif menyosialisasikan ciri-ciri uang rupiah yang asli kepada masyarakat.

Hal itu dilakukan agar masyarakat memiliki pemahaman yang baik terhadap uang yang dimiliki. Dia mengatakan dengan mengetahui ciri-cirinya, masyarakat bisa terhindar dari upaya peredaran uang palsu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Berikut temuan uang rupiah palsu Kantor Perwakilan Dalam Negeri Bank Indonesia Solo:
2011: 3.630 lembar
2012: 4.281 lembar
2013: 4.729 lembar
2014: 5.231 lembar
2015: 5.597 lembar
2016: 6.033 lembar
2017: 4.421 lembar
2018: 5.185 lembar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya