SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekspor impor. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, SURABAYA -- Bank Indonesia atau BI Perwakilan Jawa Timur memperkirakan kinerja ekonomi Jatim di semester II tahun ini akan terus membaik karena didorong oleh pertumbuhan aktivitas ekonomi di berbagai bidang usaha.

Kepala BI Jatim, Difi Ahmad Johansyah, mengatakan potensi geliat ekonomi di semester II ini sudah tampak terlihat di kuartal III ini yang mengalami pertumbuhan 5,89 persen jika dibandingkan kuartal sebelumnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Polri dan TNI Kompak Patroli di Wilayah Rawan Terdampak Erupsi Merapi

Meski memang jika dibandingkan kondisi tahun lalu, ekonomi Jatim masih kontraksi -3,75 persen.

“Namun potensi geliat ekonomi Jatim ini bisa dilihat dari defisit neraca perdagangan yang terus menyempit, lalu adanya peningkatan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak, mobilitas masyarakat ke tempat perbelanjaan yang juga terus meningkat, serta indikator positif lainnya,” ujarnya, Kamis (5/11/2020).

Viral Wanita di Solo Payungi Kucing Saat Kehujanan, Ini Cerita Sebenarnya

Dia mengatakan BI Jatim terus berkomitmen dalam menjaga resiliensi dengan mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan sosial di Jatim di tengah pandemi.

Mengupas Berbagai Isu Strategis

Salah satu upaya yang dilakukan BI yakni telah menggelar 7th East Java Economic (Ejavec) Forum 3-4 November 2020 bersama dengan FEB-Unair Surabaya serta Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Surabaya.

“Ejavec ini menjadi forum strategis dalam mendukung kemajuan ekonomi regional Jatim karena di sini semua elemen mengupas berbagai isu strategis guna menggali rekomendasi dan solusi kreatif bagi Jatim,” imbuhnya.

Rekonstruksi Penganiayaan Tahanan hingga Meninggal di Polres Klaten Ungkap Fakta Ini

Pada bagian lain, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan, saat ini Pemprov Jatim sedang menyusun strategi dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi melalui kebijakan yang diambil guna menggairahkan sektor konsumsi.

“Berbagai stimulus pendorong telah diberikan, mulai dari program lumbung pangan, jasa logistik, jasa telekomunikasi, elektronik, makanan dan minuman, kimia, farmasi dan alat kesehatan sampai produk tekstil. Program-program di sektor tersebut diharapkan mampu mensubtitusi sektor lain yang terdampak seperti sektor pariwisata, hotel dan restoran,” imbuhnya.

Hari Pahlawan, Guru dan Nakes Gratis Naik KA di Tanggal Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya