JOGJA—Bank Indonesia Jogja akan memfasilitasi pedagang Pasar Beringharjo untuk lebih mudah mengakses layanan perbankan melalui program financial inclucion. Hal itu dilakukan dengan cara mendekatkan perbankan terutama BPR dengan pedagang pasar tradisional.
“Upaya ini juga untuk mendorong pencapaian kenaikan penyaluran kredit 2012 sebesar 18 persen hingga 20 persen,” ujar Pemimpin Bank Indonesia Jogja, Dewi Setyowati, saat pertemuan tahun perbankan 2011, Rabu (14/12).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Diakuinya, langkah ini diperlukan karena selama ini kelompok pedesaan dan pedagang masih ada yang belum tersentuh perbankan. “Terutama untuk penguatan modal bagi kelangsungan usahanya,” imbuhnya.
Selain itu, kata Dewi, sosialisasi kepada pedagang pasar juga diperlukan untuk meminimalkan praktik penipuan yang dilakukan oknum yang mengatasnamakan lembaga keuangan bank maupun non bank.
“Kami akan pasang poster, untuk menunjukkan daftar BPR yang legal di DIY,” tambahnya.
Pengawas Perbankan BI Jogja, Asep Deni mengatakan BPR paling mampu untuk memfasilitasi pedagang pasar.
“Dengan sistem kelompok, BPR sebenarnya sudah punya produk untuk fasilitasi pedagang,” imbuhnya.
Dibandingkan dengan perbankan umum, lanjutnya, BPR memiliki kemampuan lebih besar untuk bisa memfasilitasi dan melayani nasabah pedagang pasar.
Selain dilakukan di Pasar Beringharjo, kegiatan serupa juga akan dilakukan di beberapa pasar tradisional di DIY.(Harian Jogja/Intaningrum)