SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Komisi XI akhirnya mengesahkan Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) periode 2011.

Komisi XI telah mengetok palu dimana memberikan persetujuan referensi plafon untuk anggaran kebijakan defisit Rp 45 triliun dan anggaran operasional surplus senilai Rp 17,35 triliun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi XI, Harry Azhar Azis ketika ditemui usai Rapat Kerja dengan BI di Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Rabu malam (15/12).

“ATBI 2011 secara prinsip sudah disahkan dimana terdiri dari istilah anggaran kebijakan referensi dimana defisit sebesar Rp 45 triliun dan anggaran operasional yang surplus Rp 17,35 triliun,” ujar Harry.

Khusus untuk anggaran kebijakan, DPR memberikan syarat dimana bank sentral harus melaporkan realisasi penggunaan anggaran per triwulan dan dilakukan pembahasan. Menurut Harry mekanisme seperti ini dilakukan untuk memperketat pola pengawasan anggaran di tubuh bank sentral.

“Kita setujui dengan syarat dimana harus dilaporkan per tiga bulan ke DPR dan dilakukan pembahasan. Ini berbeda dengan yang sebelumnya dimana anggaran berapapun, untuk apapun dan berapa rupiah pun yang dikeluarkan BI terkait kebijakan kami setuju,” ungkap politisi Partai Golkar ini.

Harry memaparkan, anggaran operasional terdiri dari rencana penerimaan senilai Rp 22,6 triliun dan untuk pengeluaran senilai Rp5,2 triliun. Tetapi, Harry mengatakan yang disetujui DPR ini terkait plafon dimana jika rencana penerimaan angka tersebut merupakan batas bawah dan angka di rencana pengeluaran merupakan batas atas.

“Jadi itu minimal plafon yang ditargetkan dimana untuk penerimaan batas bawahnya di Rp 22,6 triliun dan untuk pengeluaran itu angka maksimal dimana plafon yang direncanakan tidak boleh lebih dari Rp 5,2 triliun. Ini yang disetujui DPR,” tambahnya.

Tetapi, sambung Harry, tetapi pembahasan mengenai poin-poin penerimaan dan pengeluaran masih akan dibahas pada masa sidang berikutnya. “Seperti kenaikan gaji, anggaran SDM dan beberapa pos penting,” tukasnya.

Bank Indonesia sebelumnya mengusulkan rencana pengeluaran anggaran operasional di 2011 yang mengalami kenaikan salah satunya yakni anggaran pengelolaan gaji dan penghasilan lain yang naik 2,46% sebesar Rp 47,6 miliar dari tahun 2010 menjadi sebesar Rp1,98 triliun. Hal ini merupakan kenaikan gaji bagi pegawai yang promosi akibat kenaikan jabatan dan penambahan pegawai baru.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya