SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Purwokerto–Bank Indonesia menganjurkan perbankan agar berhati-hati dalam memberikan kredit dalam situasi ekonomi seperti saat ini karena dikhawatirkan dalam pengelolaan dananya akan menimbulkan kerugian.

“Kerugiannya bukan kerugian bank tetapi kerugian deposan karena bank mengelola dana-dana deposan yang disatukan dalam kegiatan usaha,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Moneter Hartadi A.Sarwono di Purwokerto, Jumat (14/8).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Apabila perbankan tidak bijaksana dalam situasi sulit seperti sekarang ini, kata dia, akan berbahaya bagi pihak deposan.

“Oleh karena itu, bank harus bertindak hati-hati. Namun dengan adanya prospek perekonomian di Indonesia yang lebih baik, kami di BI melihat pelonggaran likuiditas, penurunan suku bunga, pada dasarnya sudah bisa dilakukan,” katanya.

Menurut dia, hal itu karena risiko kegiatan usaha tidak sebesar yang diperkirakan semula.

Oleh karena itu, kata dia, “BI rate” telah diturunkan hingga 300 poin dan sekarang bunga deposito juga sudah mulai turun tetapi tidak secepat “BI rate”.

“Ini yang sedang kami samakan persepsinya dengan perbankan. Mungkin yang bisa ditindaklanjuti, yakni berkoordinasi dengan bank-bank, khusunya dengan 15 bank besar,” katanya.

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk mencari solusi melihat situasi ke depan, bahwa risiko sudah mulai menurun.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya