SOLOPOS.COM - G.P.H. Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo (tengah) berbincang dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada malam peringatan 100 hari mendiang K.G.P.A.A. Mangkunegara IX di Pringgitan Pura Mangkunegaran, Kota Solo, Jumat (19/11/2021) malam. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pura Mangkunegaran mulai ramai dengan berbagai persiapan menuju Jumenengan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunagoro X (KGPAA MN X), Sabtu (12/3/2022).

Sementara, calon MN X, yakni Gusti Pangeran Hario (G.P.H) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo jarang terlihat di kompleks pura. Ia juga enggak menjawab komentar jurnalis ketika dimintai keterangan melalui pesan daring.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, G.P.H Bhre mulai menjalani adat sengker. Dalam istilah Jawa, sengker berarti dipingit. Jika merujuk dalam tradisi pernikahan Jawa, sengkeran ini bermakna pengamanan bagi para pengantin. Tujuannya yakni mempersiapkan secara fisik sekaligus pembekalan secara mental sebelum melaksanakan upacara sakral.

Baca Juga: Legawa Tak Jadi Mangkunagoro X, Paundra Hadiri Jumenengan Bhre?

Ekspedisi Mudik 2024

Pada Rabu (9/3/2022) lalu Bhre sempat membalas chat Espos secara singkat. Ia mengatakan sementara waktu semua hal yang berkaitan dengan persiapan Jumenengan diserahkan kepada R.M.H. Haryo Dananjoyo AB. Sementara, dirinya berkenan memberikan keterangan setelah selesai Jumenengan yakni pada Sabtu siang.

“Ngapunten, saya masih cukup sibuk. Semenara di-handle Mas Ryo, Nggih Mbak. Insya Allah kita bisa cari waktu untuk ngobrol setelah acara nggih,” balasnya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh para kerabat dekat maupun Pengageng Pura Mangkunegaran. Mereka enggan menjawab komentar jurnalis saat ditemui di Pura Mangkunegaran. Layaknya tapa bisu, mereka menepi hingga Jumenengan usai. “Nanti ya Mbak. Kita no komentar sampai Jumenengan,” kata Juru bicara Pura Mangkunegaran, Joko Pramedyo.

Baca Juga: Wakil Rakyat Berharap Bhre Bisa Bantu Gibran Majukan Wisata Solo

Sementara itu, para penari dan pengrawit yang mulai aktif latihan sejak sepekan terakhir. Tim panitia lain sibuk mempersiapkan penataan kursi dan lainnya.

Gladi Resik (GR) dilakukan pada Jumat (11/3/2022) sore, dilanjutkan acara midodareni pada Jumat malam. Acara inti pada Sabtu (12/3/2022) pagi bakal diawali dengan wilujengan sekitar pukul 09.00 WIB. Puncaknya yakni penobatan Adipati Pura Mangkunegaran pada Pukul 10.00 WIB.

Sebelumnya pengumuman tentang penerus takhta MN IX disampaikan melalui jumpa pers oleh kerabat dan pengageng Pura Mangkunegaran yakni Raden Tumenggung Supriyanto Waluya, Pengageng Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran K.R.M.T. Lilik Priarso Tirtodiningrat, K.P.H. Cuk Susilo, serta R.M.H. Haryo Dananjoyo AB, Selasa (1/3/2022).

Baca Juga: Antar Sendiri Undangan Jumenengan ke Keraton Solo, Bhre Dapat Pujian

Lilik menyampaikan lembar pengumuman dengan judul wara-wara tersebut. Inti dari pengumuman yakni Gusti Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo menjadi penerus MN IX. Selanjutnya bakal dinobatkan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunagoro X (KGPAA) MN X dengan adat jumenengan – dalem pada Sabtu Pahing tanggal 8 ruwah alip 1955 atau, Sabtu (12/3/2022).

Masih berdasarkan wara-wara tersebut dituliskan bahwa penetapan penerus takhta telah melalui proses musyawarah antar keluarga besar serta kerabat mendiang K.G.P.A.A. IX, serta berdasarkan adat istiadat Pura Mangkunegaran.

Sementara, sebagai penandatangan surat pengumuman tersebut yakni dua saudara perempuan MN IX yakni G.R.Ay. Retno Rosati Notohadiningrat, serta G.R.Ay. Retno Satuti Suryohadiningrat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya