SOLOPOS.COM - (thinkstock)

(thinkstock)

Jakarta (Solopos.com)–Beta-karoten merupakan karotenoid, salah satu pigmen tanaman yang dikenal memiliki antioksidan dan efek lainnya. Zat ini cepat dikonversi menjadi vitamin A oleh tubuh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beta-karoten sering dianggap sebagai bentuk vitamin A itu sendiri, namun sebenarnya bukan. Memiliki vitamin A dalam kadar normal adalah kunci untuk penglihatan yang baik, kekebalan tubuh yang kuat, dan sehat secara umum.

Beta-karoten populer karena sifat antioksidannya, sehingga dapat melindungi sel dari kerusakan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan banyak buah dan sayuran kaya vitamin beta-karoten dan mineral lainnya menurunkan risiko mengidap beberapa jenis kanker dan penyakit jantung.

Namun sejauh ini penelitian belum menemukan apakah beta-karoten dalam bentuk suplemen memiliki manfaat kesehatan yang sama.

Suplemen beta-karoten dapat membantu orang dengan masalah kesehatan tertentu. Suplemen dapat digunakan untuk seseorang yang kekurangan vitamin A. Ada beberapa bukti yang menjanjikan bahwa suplemen beta-karoten dapat memperlambat osteoarthritis.

Mengkonsumsi beta-karoten bersama dengan seng, vitamin C dan vitamin E juga dapat membantu mengurangi kerusakan retina akibat usia, penyebab utama kebutaan pada orang tua.

Suplemen beta-karoten telah diteliti sebagai pengobatan untuk banyak penyakit lainnya. Contohnya; katarak, penyakit Alzheimer, dan cystic fibrosis. Hasilnya cukup meyakinkan.

Dosis

Tidak ada batasan khusus untuk asupan beta-karoten. Penelitian umumnya menggunakan dosis berkisar antara 15 dan 180 miligram per hari. Dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang dapat berbahaya. Banyak ahli merekomendasikan kombinasi karotenoid atau pigmen organik tambahan (lutein, karoten, zeaxanthine, lycopene, dll), bukan hanya beta-karoten saja. Dosis tepat untuk penggunaan sementara atau jangka panjang masih belum jelas.

The American Heart Association seperti diwartakan detikHealt, Rabu (7/9/2011) menyarankan agar asupan beta-karoten (dan antioksidan lainnya) didapat dari makanan ketimbang suplemen. Sumber makanan yang mengandung beta-karoten yaitu:
1. Wortel
2. Kentang manis
3. Musim Dingin labu
4. Bayam dan kale
5. Buah-buahan seperti melon dan aprikot

Kandungan beta-karoten paling tinggi dalam buah-buahan dan sayuran segar. Yang berbentuk kalengan atau sudah beku umumnya kandungannya kurang.

Efek samping

Apabila dikonsumsi dalam jumlah yang ditemukan dalam makanan, beta-karoten memiliki efek samping yang sangat ringan. Pada tingkat tinggi, dapat mengubah kulit menjadi kekuningan atau oranye. Namun hal ini bersifat sementara dan tidak berbahaya.

Suplemen beta-karoten tampaknya memiliki risiko yang serius. Orang yang merokok atau terkena asbes tidak boleh menggunakan suplemen beta-karoten. Dosis rendahnya saja berisiko meningkatkan kanker, penyakit jantung, dan dapat berujung kematian.

Pemakaian alkohol yang berlebihan dikombinasikan dengan suplemen beta-karoten dapat meningkatkan risiko penyakit hati dan kanker. Dalam dosis tinggi, vitamin A dan beta-karoten dapat menjadi racun bagi hati.

Sumber: WebMD

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya