SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL — Gara-gara berlayar terlalu menepi, sebuah kapal ikan berukuran 30 gross ton (GT) asal Cilacap, Jawa Tengah, menabrak jaring kendengan (penangkap lobster) milik belasan nelayan tradisional di perairan Pantai Kuwaru, Poncosari, Srandakan, Bantul, Minggu (3/2/2013) dini hari.

“Ada 19 nelayan yang melapor jaringnya rusak. Kerugian tiap nelayan bervariasi, mulai Rp1,5 juta hingga Rp3 juta,” terang Boniman, salah seorang nelayan. Sebanyak 19 nelayan itu dari Pantai Kuwaru dan Pantai Baru (Srandakan), Pantai Samas (Sanden), dan Pantai Depok (Parangtritis).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rencananya, Senin (4/2/2013), pemilik kapal Ken Dedes, Agus Mulyono dari Cilacap akan menemui para nelayan yang jaringnya rusak untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, Sariman mengaku tidak sengaja menabrak jaring kendengan para nelayan di Pantai Kuwaru karena kapalnya terbawa arus balik saat mesin kapal mati.

Meski demikian, Sariman tetap harus menginap di markas Polair Kuwaru dan menunggu kedatangan juragannya. “Kami berangkat dari Cilacap pada Sabtu pagi. Biasa berlayar selama 15 hari, mencari ikan tengiri dan bawal. Tadi malam baru tebar jaring, belum dapat ikan,” pungkasnya.

Tersangkutnya kapal “Ken Dedes” yang berawak enam orang itu diketahui sejumlah nelayan Pantai Kuwaru sekitar pukul 05.00 WIB. “Karena jaring kendengan rusak ditabrak kapal, kami batal panen lobster,” kata Pardi, 45, nelayan Pantai Kuwaru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya