SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/dok)

Wonogiri (Solopos.com) – Sekitar 40 penerbang bakal unjuk kebolehan dalam Kejurnas Paralayang lintas alam jarak terbuka (cross country-open distance) yang digelar di kawasan Bukit Joglo, Wonogiri, Jumat-Minggu (16-18/9/2011). Puluhan peserta ini merupakan para atlet paralayang yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air.

Ketua Panpel Kejurnas, I Nyoman “Nyonyo” AGW menyebutkan ajang tahunan kali ini bakal berlangsung cukup ketat. Ini dikarenakan turut sertanya beberapa atlet yang saat ini menghuni Pelatnas SEA Games 2011. “Ada banyak atlet Pelatnas yang ikut serta. Akan tetapi mereka tampil dengan menggunakan bendera daerahnya, bukan atas nama Pelatnas. Tapi yang tampil di sini hanya atlet Pelatnas putra. Sementara yang putri harus menjalani persiapan untuk tampil pada Kejuaraan dunia nomor ketepatan mendarat di Jerma, akhir September,” ujar Nyonyo kepada Espos, Kamis (15/9/2011).

Menurut Nyonyo, ada delapan kontingen yang akan menerjunkan wakilnya dalam ajang ini. Beberapa kontingen itu antara lain, Riau, Sulut, Sulteng, Jabar, Jatim, DKI Jakarta, Bali dan tuan rumah Jateng. “Dari hasil registrasi hingga hari ini, baru delapan kontingen ini yang sudah masuk. Sementara, sisanya kemungkinan akan menyusul, kalau tidak nanti malam mungkin besok pagi,” terang Nyonyo.

Para atlet yang sudah melakukan registrasi ini, ujar Nyonyo, sudah mulai memasuki kawasan Wonogiri sejak H-2 kejuaraan atau Rabu (14/9/2011) kemarin. Mereka bahkan sudah menjajal latihan di Bukit Joglo pada Kamis kemarin.
Nyonyo menambahkan dalam Kejurnas kali ini akan dibagi dua kategori. Pembagian ini dilakukan berdasarkan perlatan (payung) yang digunakan peserta dan tingkat kesulitan yang didapatkan.

Waspadai cuaca
Dua kelas itu, ujar Nyonyo, yakni kategori open class dan serial class. Untuk nomor open class sistem perlombaan yang dipertandingkan bersifat kompetisi. Sehingga bisa diprediksi, selain bakal berlangsung cukup ketat, atlet yang turun juga tak sembarangan. Mereka merupakan para atlet kawakan yang sudah memiliki jam terbang tinggi. “Sementara untuk serial class bisa dikatakan kualitasnya berada di bawah open class. Baik di lihat dari segi pemain maupun payungnya,” terangnya.

Di sisi lain, Nyonyo mengaku suksesnya penyelenggaraan Kejurnas kali ini akan sangat tergantung dengan kondisi cuaca di kawasan Bukit Joglo. Meski saat ini cuaca cenderung panas, akan tetapi hujan sewaktu-waktu bisa turun dan menggagalkan perlombaan. “Seperti tadi malam, hujan turun di Wonogiri. Kalau ini terjadi saat pelaksanaan lomba, praktis kejuaraan bisa berhenti sewaktu-waktu,” pungkasnya.

yud

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya