Solopos.com, SRAGEN — Seratusan kepala desa (kades) di Kabupaten Sragen berangkat ke Jakarta dengan menaiki bus, mobil travel, dan mobil pribadi, Senin (16/1/2023). Mereka berencana bergabung dengan para kades lainnya se-Indonesia untuk aksi damai di Gedung DPR menuntut revisi UU Desa.
Jadi jika ada yang ingin memiliki kepentingan dengan Kades di Sragen, sebaiknya ditunda dulu. Karena sebagian dari mereka sedang tidak berada di tempat.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Mereka berkumpul di delan pintu masuk jalan tol Pungkruk, Sidoharjo, Sragen, pada pukul 16.00 WIB. Sebelum berangkat mereka berfoto di depan bus yang disewa lewat dana patungan. Salah satu tuntutan yang mereka perjuangan adalah perpanjangan masa jabatan kades dari enam tahun menjadi sembilan tahun.
Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Sragen, Siswanto, saat dihubungi Espos, Senin malam, mengungkapkan ada tiga bus yang berangkat ke Jakarta. Ketiga bus itu yakni bus FKKD berisi 30 orang, bus dari Tanon berisi 23 orang, dan bus dari Plupuh berisi 13 orang.
“Ada juga yang naik mobil pribadi berisi enam orang. Data sementara ada 72 orang. Belum termasuk yang naik travel sendiri dari Sukodono, ada yang naik mobil sendiri dari Sumberlawang dan Mondokan,” ujar Siswanto yang juga Kades Jetak, Kecamatan Sidoharjo.
Sebelumnya, Kades Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sumiyarno, mengatakan para kades berangkat ke Jakarta untuk menuntut adanya revisi UU No. 6/2014 tentang desa.
“Rencana masih sama dengan semula. Kami berangkat lewat tol dan akan berkumpul di rest area Ungaran dengan teman-teman kades dari Sumberlawang, Gemolong, Kalijambe. Kalau semua harus bergabung ke pintu tol Sidoharjo terlalu kejauhan,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
