SOLOPOS.COM - Bachtiar Nasir (JIBI/Solopos/JIBI/Wahyu Putro A)

Bachtiar Nasir kembali dipanggil Bareskrim Polri, Jumat (10/2/2017) besok.

Solopos.com, JAKARTA — Bareskrim Mabes Polri akan memanggil kembali Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Bachtiar Nasir. Pemanggilan itu direncanakan akan dilakukan pada Jumat (10/2/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasubdit III Dittipideksus Bareskrim Polri, Kombes Pol. Roma Hujatulu, mengungkapkan rencana pemanggilan kedua ini. Pihak kepolisian ingin meminta keterangan kembali terkait adanya penyalahgunaan dana dari Yayasan Keadilan Untuk Semua. “Iya [betul Jumat, 10/2/2017, akan dipanggil kembali],” kata Roma saat dihubungi Okezone, Kamis (9/2/2017).

Sebagaimana diketahui, Bachtiar Nasir tidak memenuhi atas panggilan Bareskrim, pada Rabu (8/2/2017) lalu. Dalam panggilan pertama hanya ada salah satu tim advokasi hukum GNPF-MUI.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi pihak dari Bachtiar Nasir atau Tim Advokasi hukum GNPF-MUI terkait pemanggilan kedua.

Sebelumnya, Bareskrim Polri menyebut sedang mendalami dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Yayasan Keadilan Untuk Semua. Yayasan tersebut merupakan wadah untuk menampung sumbangan umat dalam Aksi Bela Islam yang berlangsung sebanyak tiga kali.

“Kita tahu ada penghimpunan dana dari umat ya. Kita sedang pastikan bahwa penyimpangan penggunaan dana itu kita sedang proses,” kata Dirtipideksus, Brigjen Pol. Agung Setya di Bareskrim Polri, KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (8/2/2016), dikutip Solopos.com dari Okezone.

Agung mengaku telah mengantongi sejumlah barang bukti dalam melakukan penyidikan kasus pencucian uang tersebut. Namun, ia enggan merinci apa saja bukti-bukti Nasir tersebut. “Bukti banyak, kita enggak boleh sampaikan. Datanya dari macam-macam,” imbuhnya.

Selain itu, Agung membenarkan bahwa penyidik Korps Bhayangkara telah bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) guna memastikan adanya penyimpangan aliran dana tersebut. Langkah ini untuk mendalami adanya dugaan dana Yayasan Keadilan Untuk Semua yang dikirim ke Suriah.

“Nanti-nanti, kita tanyakan dulu kepada yang bersangkutan [Bachtiar Nasir],” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya