<p><strong>Solopos.com</strong>, <strong>JAKARTA –</strong> Langit Indonesia dihiasi dengan fenomena alam gerhana bulan total dengan durasi terlama. Kepala Humas Planetarium Jakarta Eko Wahyu Wibowo mengatakan fenomena <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180705/484/926111/siap-siap-gerhana-bulan-total-terlama-terjadi-28-juli">gerhana bulan</a> pada Sabtu (28/7/2018) akan terjadi selama enam jam lebih.</p><p>“Lamanya 6 jam 13 menit, tapi kalau tertutup totalnya 1 jam 42 menit sampai 1 jam 43 menit,” ujarnya di Planetarium Jakarta pada Kamis (26/7/2018).</p><p>Eko menjelaskan <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180726/515/930214/bmkg-cermati-gerhana-bulan-terlama-di-abad-ini-sabtu">fenomena gerhana bulan</a> total besok berbeda dengan fenomena gerhana supermoon yang dulu pernah terjadi.</p><p>“Gerhana sebernarnya sama, hanya kalau waktu itu kan pada posisinya terdekat supermoon, sehingga besar. Kalau sekarang ini, posisinya jauh,” jelasnya.</p><p>Tidak perlu kecewa jika <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180721/484/929221/terlama-di-abad-21-ini-proses-gerhana-bulan-28-juli-2018">gerhana bulan </a> total yang pada 28 Juli tidak terlihat besar, karena dia menyebut pada saat yang sama terjadi fenomena di mana Planet Mars juga terlihat lebih terang.</p><p>“Sekarang ini bersamaan dengan Planet Mars yang terlihat cukup jelas di sampingnya, nanti iya jadi cukup terang, jadi nanti begitu gerhana itu juga terlihat sampingnya Planet Mars,” tuturnya</p><p>“Kebetulan muncul bersamaan dan posisi Mars itu besok, menurut astronomi kami paling terang sejak 2003, jadi nanti terlihat jelas bahkan lebih terang dari Jupiter,” lanjut Eko.</p>
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi