SOLOPOS.COM - Suasana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMPN 4 Sragen, Senin (6/9/2021). (Istimewa-Nining Kristanti)

Solopos.com, SUKOHARJO--Sebanyak 529 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sukoharjo menggelar simulasi dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas mulai besok.

Rinciannya 14 SMP melaksanakan PTM Terbatas, 65 SMP dan 450 SD menggelar simulasi PTM. Pihak sekolah memberlakukan sistem sif dan selang seling selama PTM berjalan untuk mengantisipasi kerumunan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Besok PTM mulai kita laksanakan. 14 SMP melaksanakan PTM Terbatas, 65 SMP simulasi PTM dan 450 SD simulasi PTM,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo Darno, Minggu (12/9/2021).

Darno mengatakan, sistem belajar mengajar saat PTM dilakukan selang-seling. Jam belajar siswa dibuat berbeda antar kelas agar tidak terjadi kerumunan massa di sekolah. Disdikbud Sukoharjo memastikan semua sekolah sudah menyusun jadwal kegiatan belajar mengajar sebagai pelaksanaan PTM.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Univet Bantara Ubah Kemasan Jamu Tradisional Jadi Kekinian

Disdikbud Sukoharjo meminta pada sekolah untuk aktif menyesuaikan jadwal yang telah disusun pada siswa dan guru. Sebab PTM digelar masih dalam kondisi pandemi virus Corona. Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi penyebaran kasus virus Corona di sekolah.

“Siswa datang dan pulang sesuai jadwal. Setelah datang dan sesudah pulang tidak boleh nongkrong dan berkerumun. Penjemputan hanya dilakukan oleh orangtua atau keluarga dari sekolah langsung pulang ke rumah,” lanjutnya.

Darno memastikan jika pembelajaran hanya berlaku di ruang kelas dengan jumlah siswa yang telah ditentukan. Di ruang kelas juga dilakukan pengaturan jarak meja dan kursi yang digunakan.

Baca Juga: Sempat Heboh di Klaten, Ikan Predator Ternyata Banyak Ditemukan di Waduk Mulur Sukoharjo

Simulasi dan Evaluasi

Khusus untuk sekolah yang masih menggelar simulasi PTM, Darno meminta agar dilakukan sesuai ketentuan berlaku. Sebab sekolah tersebut masih dalam tahap simulasi dan setelahnya akan dilakukan evaluasi.

Apabila ada pelanggaran dilakukan maka Disdikbud Sukoharjo akan bersikap apakah sekolah tersebut diperbolehkan menggelar PTM atau tidak.

“Untuk sekolah yang masih simulasi tentunya penerapan protokol kesehatan harus lebih ketat diterapkan. Jangan lengah karena akan menentukan nasib sekolah itu sendiri berikutnya terkait PTM,” lanjutnya.

Baca Juga: Eceng Gondok Merajalela, Populasi Ikan di Waduk Mulur Sukoharjo Kian Sedikit

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo mengatakan, Pemkab Sukoharjo sudah memutuskan kebijakan PTM dimulai pada 13 September.

Hal sangat penting perlu diperhatikan sekolah terkait kesiapan melaksanakan PTM yakni penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona secara ketat.

Hal itu wajib dilakukan sesuai dengan kebijakan dari pemerintah pusat dan Pemkab Sukoharjo. Disdikbud Sukoharjo akan melakukan pengecekan sekolah secara ketat untuk memastikan tidak ada pelanggaran protokol kesehatan.

“Pemkab Sukoharjo tetap hati-hati memulai kembali PTM. Pengawasan ketat dalam assesmen atau penilaian kesiapan sekolah tetap dilakukan,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya