SOLOPOS.COM - Asteroid RZ6. (Nasa.gov)

Solopos.com, JAKARTA — Batu luar angkasa yang dikenal sebagai 2020 RZ6 melewati bumi dengan jarak yang cukup dekat, Kamis (17/9/2020) lalu. Asteroid yang panjangnya mencapai 27 m atau dua kali paus biru terbang melewati Planet Bumi dengan jarak 340.000 km, atau 88% jarak Bumi dengan Bulan.

Para astronom berhasil memotret asteroid tersebut saat mendekati Bumi dari jarak dekat, tetapi posisinya cenderung aman. “Beberapa menit yang lalu, asteroid dekat Bumi 2020 RZ6 memiliki pendekatan yang sangat dekat, tetapi aman, dengan planet kita, mencapai jarak minimum dari Bumi sekitar 340.000 km, 0,88 kali. jarak rata-rata Bulan,” tulis pernyataan pengamat dikutip dari Express.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

T-Rex, Raja Dinosaurus Tapi Tak Sekuat di Film Jurassic Park

“Kami mencitrakannya saat berada pada posisi terdekatnya. Pada saat pencitraan, asteroid 2020 RZ6 berada sekitar 340.000 km dari Bumi, tepat pada jarak fly-by. Awan membuat pengamatan cukup sulit, tapi kami berhasil,” papar pernyataan itu, “asteroid itu ditemukan hasil survei Atlas pada 15 September 2020.”

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau The National Aeronautics and Space Administration (NASA) juga mengatakan bahwa asteroid itu melaju dengan kecepatan yang menakjubkan 8,7 km/detik. Ini setara dengan lebih dari 31.000 km/jam, yang berarti ia dapat mengorbit ekuator Bumi dalam waktu lebih dari satu jam.

NEO ke-62

Asteroid itu adalah batu luar angkasa ke-62 tahun ini yang berada di antara Bumi dan Bulan. Ilmuwan menyebut asteroid itu sebagai objek dekat bumi alias near-earth comets (NEO) oleh NASA yang menggunakan flybys dekat untuk mempelajari sejarah kuno tata surya kita.

NASA menjelaskan, “NEO adalah komet dan asteroid yang telah didorong oleh tarikan gravitasi planet terdekat ke dalam orbit yang memungkinkan mereka memasuki lingkungan Bumi.”

Bosan Tawuran di Darat, Pemuda Kalibaru Jadikan Laut Arena Duel

Secara ilmiah, komet dan asteroid sebagian besar disebabkan oleh status mereka sebagai puing-puing sisa yang relatif tidak berubah dari proses pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. “Planet luar raksasa [Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus] terbentuk dari aglomerasi miliaran komet dan sisa potongan dan potongan dari proses pembentukan ini adalah komet yang kita lihat sekarang.”

Begitu pula, asteroid masa kini adalah potongan-potongan sisa dari aglomerasi awal planet-planet dalam yang mencakup Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya