SOLOPOS.COM - Polisi memasukkan jenazah direktur BPR ke dalam mobil ambulans menuju RSUD Pandan Arang Boyolali, Selasa (31/1/2023). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Direktur salah satu Bank Perkreditan Rakyat atau BPR berinisial SR yang ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakan wilayah Ampel, Boyolali, diketahui baru pindah tugas di BPR tersebut sejak 2019.

SR ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya di Tegalsari, Kaligentong, Gladagsari, Boyolali, Selasa (31/1/2023). Darah sempat ditemukan di sekitar jasad pria berusia 55 tahun tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, SR yang berasal dari Rengging, Pecangan, Jepara, bertugas di BPR wilayah Ampel, Boyolali, selaku direktur yang membawahi fungsi kepatuhan sejak 2019.

Dari keterangan tetangga yang enggan disebutkan namanya, SR biasanya pulang ke Jepara setiap Jumat sore dan akan kembali ke Boyolali untuk bekerja setiap Senin. SR dikenal jarang berinteraksi dengan warga karena pulang bekerja setiap sore dan berangkat pagi.

Sebelumnya diberitakan, SR, direktur BPR di Boyolali ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya, Selasa (31/1/2023). Pagi itu, sopirnya, Budi, yang juga tinggal di rumah kontrakan yang sama berusaha membangunkan SR dengan mengetuk pintu kamarnya.

Namun, setelah dipanggil-panggil SR tidak kunjung menjawab. “Sekitar pukul 06.30 WIB saya coba bangunkan [panggil] tapi enggak direspons. Kemarin itu masih baik-baik saja,” ujarnya.

Budi mengungkapkan SR memang memiliki riwayat penyakit jantung dan pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit tersebut. Karena SR khawatir, Budi pun langsung menghubungi pimpinan BPR tempat SR bekerja dan melaporkan SR tidak merespons ketika diketuk pintu kamarnya.

Pimpinan BPR kemudian menugaskan seorang pegawai yang tinggal di lokasi terdekat untuk mengecek kondisi SR. Pegawai atas nama Irfandi itu kemudian mengecek SR sekitar pukul 07.15 WIB.

Irfandi mendapati pintu kamar direktur BPR di Boyolali sudah tidak terkunci dan SR ditemukan di dekat pintu dalam posisi tertelungkup. “Saat pintu dibuka itu kebentur ke siku bapak [SR]. Jadi pintunya enggak bisa dibuka maksimal,” kata dia.

Irfandi juga melihat darah di lantai sekitar jenazah dalam kondisi kering. Ia tak bisa mendeskripsikan apakah darah tersebut banyak atau sedikit karena ia mengaku hanya melihat sebentar.

Selanjutnya, penemuan jenazah tersebut dilaporkan ke Polsek terdekat. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Pandan Arang Boyolali sekitar pukul 09.00 WIB. Terkait penyebab meninggalnya SR masih dalam penyelidikan polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya