SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA &ndash;</strong> Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menerima Vice President Facebook untuk Public Policy Asia Pacific, Simon Milner, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (7/5/2018) siang. Dalam pertemuan yang berlangsung kurang dari satu jam tersebut, ada empat poin utama yang dibahas dan disepakati. </p><p>Empat kesepakatan tersebut meliputi penanganan masalah yang berkaitan dengan <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180503/484/913968/cambridge-analytica-tutup">Cambridge Analytica</a>, komitmen penanganan konten negatif, dukungan Facebook untuk penyidikan oleh Polri serta komitmen penanganan <em>hatespeech</em> atau kabar bohong di <em>platform</em> Facebook.</p><p>&ldquo;Pertama, tadi disampaikan Cambridge Analytica sedang diaudit oleh otoritas di Inggris. Tapi saya sampaikan tadi di rapat, enggak bisa hanya nunggu dari otoritas Inggris, harus cari upaya lain. Dan Facebook lakukan paralel, sambil nunggu result UK authorities, Facebook juga lakukan beberapa tindakan untuk memastikan, terutama dari tahun 2014, tidak ada lagi yang lainnya,&rdquo; papar Menteri Rudiantara kepada wartawan seusai pertemuan dengan pihak Facebook sebagaimana dilansir situs resmi <em>Kominfo.go.id</em>, Senin (7/5/2018).</p><p>Hal kedua yang diminta oleh Menteri Kominfo adalah mengenai komitmen <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180417/484/911043/facebook-pastikan-kebocoran-tak-terulang-cambridge-analytica-disinyalir-masih-simpan-data">Facebook</a> untuk bekerja sama dengan Pemerintah RI dalam hal penanganan konten negatif.</p><p>&ldquo;Yang kedua adalah bagaimana kita manage konten negatif. Facebook <em>performance</em>-nya setengah, 50% sampai akhir tahun 2017. Tapi sekarang sudah naik ke 68% dan masih ada PR <em>how can we stretch from the</em> 68% <em>to the higher number</em>. Ini juga bagian dari evaluasi penilaian oleh Kominfo bagaimana kerja sama Facebook menangani konten-konten yang dianggap negatif,&rdquo; jelas Menkominfo.</p><p>Menteri Rudiantara menekankan agar <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180414/484/910328/cambridge-analytica-jawab-tuduhan-bocorkan-data-pengguna-facebook">Facebook</a> segera melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. &ldquo;Kominfo tidak berdiri sendiri, Kominfo fokusnya kepada masalah sanksi administrasi, <em>while criminal sanction</em> prosesnya di Kepolisian. Jadi setelah pertemuan ini saya juga harus koordinasi dengan polisi, saling <em>update</em> sudah sejauh mana,&rdquo; jelasnya.</p><p>Mengenai adanya berbagai spekulasi mengenai pemblokiran, Menteri Kominfo mengulang penegasan bahwa ia tak segan menutup platform agar peristiwa yang terjadi di Myanmar dan Srilanka, tidak terjadi di Indonesia. Menteri Rudiantara menyatakan, Facebook diindikasi oleh Tim Investigasi PBB memiliki andil sebagai faktor kunci penyebaran <em>hate speech</em> yang menyasar kelompok minoritas Rohingya.</p><p>&ldquo;Saya secara tegas mengatakan bahwa saya tidak pernah ragu untuk menutup sistem jika itu urusannya adalah provokasi pecahnya NKRI,&rdquo; tegas Menteri Rudiantara.</p><p>Keterangan Menteri Rudiantara dibenarkan oleh Simon Milner, bahkan ia memastikan akan memberitahu publik Indonesia akan hasil investigasi yang dilakukan Facebook atas penyalahgunaan data pengguna oleh pihak ketiga.</p><p>&ldquo;Saat ini kami masih menunggu <em>update</em> dari Komisi Informasi Inggris terkait investigasi Cambridge Analytica. Sembari menunggu kami juga melakukan investigasi untuk menemukan jika ada pengembang ataupun aplikasi lainnya yang melakukan hal yang sama. Begitu kita dapat hasilnya, kami pastikan semua pihak akan diberi tahu, baik pemerintah, kepolisian, terutama masyarakat yang terkena dampaknya,&rdquo; tegas Milner.</p>

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya