Solopos.com, SEMARANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah (Jateng) terus berupaya mengungkap kisah di balik penyelenggaraan seminar di Bogor, Jawa Barat (Jabar) akhir Februari lalu.
Terlebih, sudah ada empat pasien dari klaster seminar di Bogor itu yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19). Keempat pasien itu dirawat di RSUD dr Moewardi Solo, di mana dua orang di antaranya meninggal dunia.
Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life
Buka Tes Drive-Through, Pasien Covid-19 Israel Melonjak 40 Persen
Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, mengaku belum mengetahui secara pasti berapa banyak warga Jateng, terutama dari Soloraya, yang mengikuti seminar di Bogor itu.
Meski demikian, berdasarkan informasi yang diperoleh, seminar itu diikuti sekitar 400 orang.
"Kita sudah tanyakan kepada pasien, mereka juga enggak hafal maupun kenal antarpeserta. Tapi, informasinya itu seminar tentang bisnis syariah dan estimasi diikuti 400 orang," tutur Yulianto saat dijumpai Semarangpos.com di rumah dinas Gubernur Jateng, Rabu (18/3/2020) malam.
Simak! Prosedur Tes Corona Gratis di Posko 24 Jam RSUD Dr Moewardi Solo
Yulianto mengatakan terus berkomunikasi dengan Dinkes Jawa Barat (Jabar) untuk mengetahui penyelenggara seminar tersebut. "Itu terus kita lakukan. Kita terus koordinasi dengan Dinkes Jabar," terang Yulianto.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meminta warga Jateng yang merasa menjadi peserta seminar di Bogor itu untuk melapor ke dinas kesehatan terdekat.
Pemkot Semarang Bagikan 1.500 Botol Hand Sanitizer Tangkal Convid-19
"Silakan lapor. Nanti akan kita tindak lanjuti. Ini jadi perhatian kita. Pasien yang meninggal kemarin juga ada riwayat dengan pasien sebelumnya," ujar Ganjar.
Hingga Kamis (19/3/2020) pagi, sudah ada 10 pasien positif Covid-19 yang dirawat di Jateng. Ke-10 pasien itu, tiga di antaranya meninggal dunia. Dari tujuh pasien yang masih dirawat, tiga dirawat di Solo, tiga orang di Semarang, dan 1 orang di RSUD Tidar Magelang.