SOLOPOS.COM - korban sambaran petir, Santika terbaring di UGD Rumah Sakit TNI AU Colomadu, Karanganyar, Selasa (26/11/2013).

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak lima orang siswa SDN 1 Bolon, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, dan seorang guru, pada Selasa (26/11/2013) siang, tersambar petir di sekolah mereka. Namun nasib baik masih menaungi mereka karena semuanya selamat kendati dua anak harus dirawat intensif di RS TNI AU di Colomadu.

“Kami semua kaget sekali karena kami yang berteduh di teras sekolah tak kami duga tersambar petir. Mungkin petir itu menyabar pohon so lebih dulu lalu mengenai genting, kaca jendela, dan umpak pilar teras sekolah ini. Akibatnya, anak-anak berlarian dan menangis sehingga dilarikan ke rumah sakit,” ujar guru kelas III sekolah SD setempat, Sumartini ketika ditemui wartawan seusai kejadian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dia, lima siswa yang tersambar petir semuanya kelas tiga. Mereka masing-masing Santika, Diva, Vera, Siti Wada, dan Isna. Akibat kejadian itu Santika dan Diva harus dirawat intensif di RS TNI AU Colomadu, karena mengalami luka di kaki, pelipis dan sebagainya.

Sedangkan tiga siswa lainnya langsung diperbolehkan pulang karena hanya mengalami luka ringan. Sedangkan Sumartini yang menemani siswanya juga mengalami luka di pelipis karena terkena pecaha kaca jendela yang hancur berantakan dihatam geledek.

Dia mengisahkan ketika itu sekitar pukul 12.00 WIB, lima siswanya yang hendak pulang diminta bertahan di sekolah karena turun hujan. Mereka duduk di kursi panjang di teras sekolah ditemani Sumartini.

Sumartini mengatakan sebelum petir menyambar mereka, ada dua petir yang keras menggelegar terdengar. Namun ketika itu petir tak menyambar apa pun di sekolah yan berada di tengah permukiman tersebut. Namun mereka dikejutkan dengan petir ketiga yang menghatam keenam orang yang berteduh di teras sekolah.

Sedangkan Diva dan Santika yang terlihat masih syok tampak masih trauma ketika ditanya soal kejadian yang menimpa mereka. Mereka masih sulit diajak bicara.

Camat Colomadu, Joko Budi Utomo yang meninjau ke lokasi SD didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga UPT PUD, NFI dan SD Kecamatan Colomadu, Yayuk Kristianingsih; Kapolsek Colomadu, AKP Sodikun, menginstruksikan agar guru segera membersihkan ceceran darah di lantai sekolah.

“Saya sudah instruksikan pembersihan tempat agar besok bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Selain itu saya juga sudah menyuruh segera mengganti genting yang pecah sehingga kalau hujan, air tidak masuk,” kata Joko.

Pantauan di lokasi SDN 1 Bolon, sejumlah warga yang mendengar kabar tersebut berbondong-bondong ke sekolah. Mereka mengaku penasaran dan menyaksikan sekolah yang tersambar petir itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya