SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Solopos.com) – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo mengerahkan satu unit alat berat berupa back hoe untuk membersihkan material longsor yang menutup jalur alternatif Sukoharjo-Wonogiri di Dukuh Beduk Kidul, Desa Sanggang, Bulu.

Kaur Pembangunan Desa Sanggang, Sumadi mengatakan alat berat tersebut sudah mulai dioperasionalkan sejak Senin (9/5). Kini, jalur utama di Desa Sanggang tersebut sudah bisa dilewati kendaraan roda dua. “Warga sini juga ikut membantu pekerja dari DPU. Sejak hari Minggu lalu warga yang ikut membantu ada 70-an orang, seterusnya 30-an orang, dan sekarang sekitar 30-an orang,” terang Sumadi saat dijumpai wartawan di sela-sela pembersihan material longsor di Desa Sanggang, Selasa (10/5).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sumadi melanjutkan, meski kendaraan roda dua, seperti sepeda motor sudah bisa melewati jalan tersebut, akan tetapi pengendara harus tetap waspada. Mengingat jalur tersebut begitu terjal dan berada di samping jurang.

“Jadi bagi warga yang lewat sini, tetap harus dipandu. Warga secara sukarela jaga. Mulai dari pagi hingga pukul 21.00 WIB. Soalnya, jalurnya masih tetap sulit dilewati,” papar Sumadi.
Sumadi berharap, seluruh material longsor, baik yang menutup jalan ataupun yang berada di sekitar bukit, dikeruk semua. Jika tidak, lanjut Sumadi, dikhawatirkan akan ada longsoran susulan yang bisa mengakibatkan tertutupnya kembali jalur alternatif Sukoharjo-Wonogiri itu.

Kabid Bina Marga DPU Sukoharjo, Suraji mengatakan sejauh ini pengoperasionalan alat erat untuk membersihkan material longsor di jalan tersebut tidak menemui hambatan yang berarti. Penanganan longsor di Desa Sanggang tersebut diperkirakan bisa selesai dalam waktu lima hingga tujuh hari mendatang.

“Harapannya, hari ini jalan itu sudah bersih. Kami akan cek lagi dan melakukan evaluasi. Rencananya seluruh tanah yang longsor akan dikeruk agak ke dalam menjauhi badan jalan. Jadi kalau ada longsor lagi, tidak sampai ke jalan,” terang Suraji.

Mengenai perlu atau tidaknya pemasangan beronjong kawat di bagian bukit yang longsor, Suraji belum bisa memastikan. Hal itu baru akan ditentukan setelah dilakukan evaluasi. Sementara penggunaan anggaran untuk penanganan longsor di Desa Sanggang, kemungkinan akan mempergunakan dana tak terduga.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan dan Keuangan Daerah (DPPKAD) Sukoharjo, Agus Santosa menyatakan alokasi dana tak terduga di APBD 2011 jumlahnya sekitar Rp 500 juta. Sejauh ini, pihaknya menunggu koordinasi lebih lanjut dari DPU terkait penggunaan dana tak terduga untuk biaya penanganan longsor di beberapa titik di Kecamatan Bulu tersebut.

hkt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya