SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

WONOGIRI--Samijem, 80, warga Dusun Pondok/Rejosari RT 004/RW 008, Desa Pare, Kecamatan Selogiri tewas terbakar, Kamis (13/9/2012). Saat itu, ia hendak membersihkan sampah daun bambu di ladang yang digarapnya di Dusun Ngesong/Sumber RT 001/RW 009, Desa Pare.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dari informasi yang dihimpun wartawan, awalnya korban membakar sampah di bagian atas bukit. Diduga, korban berusaha mematikan api yang menyala sejak pagi, tetapi malah terkepung. Angin yang berhembus dari selatan (bukit) menuju utara malah memperbesar nyala api. Korban diduga berusaha memadamkan api agar tidak merembet ke rumah warga.

Seorang warga sekitar ladang yang terbakar, Samidin, 60, melihat asap api di atas bukit sekitar pukul 09.00 WIB. “Api dari atas bukit semakin membesar sehingga satu rumpun bambu ikut terbakar. Warga sekitar kemudian ikut memadamkan api agar tidak merembet ke rumah warga,” katanya saat ditemui wartawan di lokasi, Kamis.

Menurutnya, api tersebut padam sekitar pukul 10.00 WIB. Saat nyala api mereda, lanjut dia, ada warga yang melihat korban dalam keadaan terbakar. Sekitar 2,5 tahun lalu, korban hampir mengalami hal serupa.

“Jenazah korban kami periksa bersama tim medis. Luka bakar yang dialami korban lebih dari 90%. Korban kemudian kami serahkan ke pihak keluarga. Korban merupakan janda yang hanya memiliki satu anak angkat,” kata Kapolsek Selogiri, AKP Warseno, saat ditemui wartawan di lokasi.

Terpisah, Kepala UPT Pemadam Kebakaran Wonogiri, Warseno, menambahkan peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB. “Setelah mendengar kabar, kami langsung mengirim satu mobil pemadam kebakaran. Sekitar pukul 10.00 WIB, api sudah padam,” katanya.

Menurut pantauan di lapangan, rumpun bambu itu berdekatan dengan sawah dan permukiman warga. Sawah bereda di sisi utara dan permukiman berada di sisi selatan. Jarak dengan rumah warga yang terdekat sekitar lima meter. Rumpun bambu itu masih satu halaman dengan rumah warga.

Samijem diduga membakar sampah di dekat rumpun bambu yang mengering sehingga menyulut  rumpun bambu yang ada di dekatnya. Tapi, ia kemudian terjebak dalam kobaran api yang cepat membesar karena kencangnya angin dari arah utara. “Korban diduga menyapu daun-daun kering di bawah rumpun bambu dan kemudian membakarnya. Api malah membesar dan korban terjebak di dalam kobaran api,” imbuh Warseno.

Kerugian materi tidak seberapa karena nyala api tidak sampai merembet ke permukiman. Sebab, masyarakat yang sekitar yang mengetahui hal itu segera memadamkan api dengan ember berisi air. Saat petugas pemadam kebakaran melakukan pemadaman, saat itu masyarakat berkerumun untuk melihat lokasi. Jenazah Samijem langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya