SOLOPOS.COM - Pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL, berada di antara pasukan dari negara lain dalam sebuah upacara. (ilustrasi/istimewa)

Jakarta (Solopos.com) – Sering diterpa bencana tak selamanya menjadi hal yang buruk. Terbiasa menghadapi hal yang berat dan menangani bencana jadi salah satu kelebihan yang dimiliki pasukan perdamaian PBB asal Indonesia.

PASUKAN GARUDA -- Pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL, berada di antara pasukan dari negara lain dalam sebuah upacara. (Pralangga.org)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pujian ini diungkapkan Direktur Pusat Penerangan PBB untuk Indonesia, Michele Zaccheo. “Hal yang berbeda antara pasukan perdamaian Indonesia dengan pasukan lainnya adalah kalian (pasukan Indonesia) terbiasa menghadapi bencana dan terbiasa untuk bangkit kembali dari bencana. Manajemen sudah terbiasa teratur dengan baik, ini saya ucapkan bukan bermaksud buruk tentang bencana yang dihadapi. Tapi realitanya seperti itu,” kata Michele.

Hal itu diutarakan Michele saat berbincang santai dengan wartawan usai seminar sehari bertajuk The Role and Function of Indonesia in United Nations Peacekeeping di auditorium Universitas Prof Dr Moestopo, Jl Hang Lekir no 1, Jakarta, Selasa (7/6/2011).

Pasukan perdamaian Indonesia, lanjut Michele, lebih sering menjembatani perbedaan kultur, budaya dan agama di negara yang tengah berkonflik. Menurutnya, hal itu didapat karena di Indonesia memiliki aneka macam budaya.

“Contohnya di Sudan yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Pasukan Indonesia paham dan mengerti apa yang harus dan tidak dilakukannya. Itu pula yang menjadi visi PBB untuk mendekatkan hubungan dengan warga sipil negara itu,” terangnya dalam bahasa Inggris.

Sementara itu, Kepala Seksi Keamanan Internasional Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Widya Sadnovic mengatakan ada dua hal kenapa pasukan perdamaian Indonesia selalu disambut hangat di negara yang berkonflik. Pertama, Indonesia memiliki hubungan politik yang baik dengan berbagai negara dan kedua pasukan Indonesia selalu bekerja secara profesional.

“Tidak memiliki konflik antarnegara dan bekerja secara profesional seperti datang dengan rapi, ramah dan tetap bertanggung jawab menjadi alasan penting kenapa Indonesia selalu diterima dan ditawari jadi pasukan perdamaian,” kata Widya.

Menurut laporan, PBB bulan April 2011, Indonesia duduk di peringkat ke-17 dalam hal jumlah pasukan perdamaian yaitu sebanyak 1.801 personil. Sementara Bangladesh menduduki peringkat pertama dengan jumlah personil 10.589 personil.

“Seperti yang dikatakan Menlu Marty Natalegawa beberapa waktu lalu, pemerintah Indonesia ingin meningkatkan jumlah pasukan perdamaian. Diharapkan bisa masuk dalam sepuluh besar atau Top 10 Contributions to UN Operation,” paparnya.

Peluang untuk masuk sepuluh besar, kata Widya, sangatlah mungkin karena Indonesia memiliki potensi yang besar. Namun harus diingat tidak semua operasi perdamaian bisa diterima Indonesia karena harus disesuaikan arah politik pemerintah.

“Tidak semua bisa dipenuhi, harus dilihat secara politis. Begitu juga memperhitungkan keamanan, keselamatan pasukan dan keuangan. Tapi keinginan untuk masuk Top 10 itu ada,” tegas Widya.

Menurut Widya, tiap tahun dan tiap misi perdamaian Indonesia harus membayar biaya ke PBB. Itu sudah menjadi kesepakatan setiap anggota PBB sehingga tidak ada kata rugi setiap pemberangkatan pasukan.

“Justru kita diuntungkan, peralatan militer kita disewa oleh PBB berarti ada pengakuan peralatan militer buatan dalam negeri sudah setaraf internasional. Kemampuan kita semakin diakui,” ujar Widya.

Satu hal lagi yang menjadi keunggulan pasukan perdamaian Indonesia, lanjut Widya, pendekatan kultural masyarakat yang baik. Contohnya seperti saat membawa kendaraan di tengah pemukiman harus pelan, mau berhenti untuk menyapa dan bersosialisasi.

“Kami juga punya program bernama Smartcar atau biasa disebut mobil pintar. Pasukan membawa Smartcar untuk mendekati dan mengundang anak-anak setempat membaca sehingga bisa lebih akrab,” ujar Widya pula.

JIBI/SOLOPOS/dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya