Solopos.com, WONOGIRI -- Objek wisata malam yang dikembangkan Karang Taruna Citra Putra Mandiri (CPM) di Dusun Ngembung, Desa Gondangsari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, awalnya dari lapangan voli.
Para pemuda setempat membuka lapangan voli di lahan kampung yang tak dimanfaatkan. Pada Juli 2020, muncullah ide membuat tempat wisata yang buka malam hari.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Namun, karena ada pandemi Covid-19, pengembangan objek wisata itu jadi terhambat. Para pemuda secara bertahap menambahkan fasilitas dan mempercantik lokasi tersebut.
Baca Juga: Klaster Masjid di Banmati Sukoharjo: Imam Positif Covid-19, 50 Jemaah Isolasi Mandiri
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, para pemuda mengawali dengan menghias area sekitar lapangan bola voli dan jalan sekitar yang akan jadi wisata malam di Jatisrono, Wonogiri, itu.
Mulai dari lampu hias berwarna-warni, pemanfaatan ban dan kayu bekas yang dicat dan dihias, hingga memberi berbagai jenis tanaman untuk menghiasi jalan.
Ketua Karang Taruna CPM, Dwi Yulias Agung Suryanto, mengatakan wisata malam di Dusun Ngembung, Jatisrono, Wonogiri, mulai buka sejak satu pekan sebelum Ramadan 2021. Wisata malam itu merupakan kreativitas anak muda setempat.
Baca Juga: Wow, Mobil Angkut Uang Rp2,1 Miliar Diamankan di Exit Tol Ngawi
Live Music
Ia mengatakan berbagai fasilitas ada di wisata malam itu, antara lain aneka jajanan di toko kelontong, aneka makanan dan minuman di angkringan, permainan anak-anak berupa mobil yang dioperasikan menggunakan aki, dan lain-lain.
"Kalau nongkrong di kawasan wisata itu free Wifi. Sebenarnya ada tempat live music, tapi sementara baru dipakai pemuda setempat. Belum mengundang orang luar, mengingat masih pandemi Covid-19," katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (2/5/2021).
Menurut Yulias, dari konsep awal yang dirancang, fasilitas wisata malam di Jatisrono, Wonogiri, itu sudah mencapai 85 persen. Ke depan, tempat yang digunakan untuk live musik akan dipakai untuk pentas ragam budaya. Sehingga akan banyak hiburan di lokasi itu.
Baca Juga: 8 Orang Positif Covid-19, Seluruh Pegawai Kantor Imigrasi Surakarta Dites Swab Senin
Untuk saat ini hal itu belum dilaksanakan karena khawatir berpotensi menimbulkan kerumunan. Saat ini, katanya, Karang Taruna CPM tengah menjalin koordinasi dengan Pemerintah Desa Gondangsari untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes guna mengelola kawasan wisata malam itu.
Bumdes yang dikembangkan berupa stan untuk berjualan para pelaku UMKM di desa setempat. "Ini sudah kami ajukan, realisasinya kalau tidak pertengahan tahun ini ya 2022. Jadi pelaku UMKM nanti membayar retribusi penyewaan stan, bisa setiap pekan atau setiap bulan. Hasilnya bisa dikelola oleh Bumdes," ungkapnya.
Baca Juga: Ini Daftar 20 Produk UMKM Klaten yang Sukses Tembus Toko Modern
Ngabuburit
Yulias mengatakan saat Ramadan wisata malam di Jatisrono, Wonogiri, itu buka mulai pukul 15.00 WIB hingga 24.00 WIB. Di luar Ramadan buka mulai 11.00 WIB hingga 24.00 WIB. Selama Ramadan, banyak warga terutama anak-anak yang memanfaatkan lokasi itu untuk ngabuburit.
"Sudah lumayan ramai, dari luar kecamatan juga sudah ada yang berkunjung. Karena memang belum lama bukanya. Sebagian fasilitas masih dalam proses. Tapi kami tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan di tempat yang sudah kami sediakan," katanya.
Baca Juga: 5 Lokasi Ngabuburit Asyik di Wonogiri
Lebih jauh, Yulias menjelaskan menjelang Idulfitri Karang Taruna CPM akan melakukan pembagian sembako kepada 210 warga Dusun Ngembung RT 005-RT 008. "Kegiatan ini sudah berjalan selama tiga tahun. Nanti juga akan ada pembagian takjil di jalan kampung," kata Yulias.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
