SOLOPOS.COM - Salah satu peserta mengikuti lomba Bahasa Mandarin dalam acara Mandarin Festival yang diselenggarakan Mei 2017 lalu. (IST/dok. APPBMI DPD DIY)

Taiwan Education Center (TEC) menjadi jembatan bagi pelajar Indonesia yang ingin belajar di Taiwan

Harianjogja.com, JOGJA-Taiwan Education Center (TEC) menjadi jembatan bagi pelajar Indonesia yang ingin belajar di Taiwan, salah satunya untuk Bahasa Mandarin. Selama ini, penerima beasiswa ke Taiwan dari Jogja masih terbilang minim.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

“Maka saya sekarang mengemban tugas untuk menyosialisasikan di daerah Jawa Tengah terutama Jogja yang merupakan kota pelajar,” kata Rini Lestari selaku Chairman Taiwan Education Center melalui sambungan telepon, Rabu (8/11/2017).

Pihaknya melakukan kunjungan ke beberapa universitas di Jogja, seperti Universitas Atma Jaya dan Universitas Gadjah Mada untuk menjalin kerjasama dengan pihak universitas.

Saat ini Rini sedang merencanakan sebuah pameran edukasi bertajuk Taiwan Education Fair yang akan dilaksanakan di Jogja pada Februari 2018 mendatang. Jogja dipilihnya sebagai pasar utama setelah Jakarta karena Jogja dikenal sebagai kota pendidikan sehingga banjir pelajar.

Rini mengatakan, belajar di Taiwan memiliki banyak keunggulan, terutama dari segi teknologi. Ia mengakui, perkembangan teknologi di Taiwan sangat kuat karena negara itu dikenal sebagai pembuat komputer.

Selain itu, agrikultural dan manajemen di Taiwan juga terbilang baik sehingga tidak diragukan lagi jika pelajar Indonesia melakukan studi lanjut di negara itu.

Ia mengakui, setiap tahun pelajar Indonesia yang melanjutkan sekolah di Taiwan bisa mencapai 4.000 orang, meliputi mahasiswa S1-S3. “Ya kalau dibandingkan yang ke China kita memang jauh di bawah karena mereka lewat agen,” katanya.

Salah satu guru Bahasa Mandarin atau laoshi di Jogja, Nicodemus Sanny mengatakan, kehadiran TEC ke Jogja setidaknya bisa menjadi jalur masuk pelajar Jogja yang ingin melanjutkan studi ke Taiwan. Ia mengakui, selama ini sebagian besar penerima beasiswa mendapatkan kesempatan bersekolah di China. Padahal menurutnya, Taiwan juga memiliki kualitas pengajaran Bahasa Mandarin yang baik.

Selain itu, dari segi budaya, Taiwan juga lebih terjaga. “Taiwan karena tidak alami revolusi budaya tahun 1960an sehingga tradisi sangat terjaga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya