Madiunpos.com, NGAWI — Seorang pelajar asal Desa Bangunrejokidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, tenggelam di aliran Bengawan Solo di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Rabu (14/8/2019) sore. Pelajar bernama Abi Yaksa Ramadan, 15, itu sampai saat ini belum ditemukan.
Petugas dari berbagai unsur seperti BPBD Ngawi, Basarnas, sukarelawan Rapi, TNI, dan Polri terjun untuk menyisir lokasi hilangnya pelajar itu. Sampai Kamis (15/8/2019) siang, pelajar itu belum ditemukan.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ngawi, Alfian Wihaji Yodono, mengatakan kejadian nahas itu bermula saat Ramadan bersama tiga temannya mandi di Bengawan Solo, Rabu sore.
Saat bermain air itu, korban semakin ke tengah sungai dan tidak disangka ternyata di lokasi itu kedalamannya antara 2 sampai 6 meter. Menurut pengakuan temannya, Ramadan saat itu seperti terseret arus dan kemudian menghilang.
“Kalau pengakuan dari teman-temannya, korban dihantam aliran sungai yang deras. Padahal kondisi saat ini kan Bengawan Solo dangkal. Tapi, korban hilangnya di bagian kedung sungai yang dalamnya antara 2 hingga 6 meter,” jelas Alfian, Kamis.
Pria yang akrab dipanggil Yoyok itu menyampaikan lokasi korban dan teman-temannya berenang tersebut memang kerap dijadikan tempat bermain anak-anak dan lokasi memancing.
Begitu menerima laporan anak hanyut, BPBD Ngawi langsung melakukan penyisiran di sepanjang arus Bengawan Solo di wilayah Kedunggalar hingga Rabu malam. Namun, korban belum juga ditemukan.
“Pencarian korban juga dibantu oleh Basarnas Trenggalek. Pencarian sudah dilakukan. Hari ini pencarian juga terus dilakukan,” kata dia.
Pihaknya juga memasang dua lapis jaring di aliran Bengawan Solo. Pemasangan jaring ini supaya saat korban sudah muncul ke permukaan bisa tersangkut jaring. Namun, hingga saat ini memang belum ada hasilnya. Dimungkinkan korban masih di dasar sungai atau tersangkut di bebatuan.