SOLOPOS.COM - BELAJAR -- Sebuah keluarga asyik belajar membatik di Batik Mahkota, Kampoeng Batik Laweyan, Solo, Senin (27/6/2011). (JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah)

Belum banyak yang bisa dilakukan oleh Maria Avi, siswa SMP kelas VIII dari Bekasi itu, dengan selembar kain putih dan sebuah canting yang ada di hadapannya. Kain putih dengan bingkai kayu itu memang sudah berisi sketsa bunga dan tulisan ‘Maria Avi’. “Aduh… ternyata sulit sekali ya. Harus pelan-pelan dan melukisnya harus pakai hati,” kata Maria, di sela-sela belajar membatik di Batik Mahkota Laweyan, Senin (27/6/2011).

BELAJAR -- Sebuah keluarga asyik belajar membatik di Batik Mahkota, Kampoeng Batik Laweyan, Solo, Senin (27/6/2011). (JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cara memegang canting pun masih terlihat belum luwes. Bahkan, terlihat grogi. Sesekali, malam yang akan ditorehkan ke kain selalu menetes sebelum sampai ke media kain. Atau, kalau sudah ditorehkan, malam tidak menembus kain. Itu artinya, malam sudah terlalu dingin. Kemarin, Maria bersama ibunya, Astri serta sepupunya Elis, menyempatkan waktu tiga hingga empat jam untuk menyambangi rumah produksi batik milik Alpha Febela Priyatmono di Laweyan. Astri dan Maria sendiri mengakui, momen liburan kali ini ia manfaatkan untuk mengunjungi saudara di Solo dan menyempatkan diri untuk sedikit mengenal cara membatik.

“Sekalian jalan-jalan ke Solo, saya juga ingin belajar membatik,” kata Maria. Sementara, Elis siswa kelas 1 SMP Ursulin Solo pun mengaku baru kali ini punya kesempatan belajar membatik. “Sebelumnya belum pernah. Ini mumpung ada sepupu dari Bekasi yang datang dan mengajak ke Laweyan, jadi bisa belajar sekalian,” kata Elis. Sementara itu, Astri pun menyampaikan dengan membawa anak-anak berlibur ke kampung batik dan mengetahui cara membatik akan lebih bermanfaat. “Kemarin waktu masih di rumah, saya melihat di internet. Akhirnya saya punya niat untuk datang langsung ke Batik Mahkota ini untuk belajar membatik.” Awalnya, kata Astri, ia berniat membawa sekaligus kain panjang ke Solo untuk dilukis batik. “Ah, kain sekecil ini saja sudah susah, mau membatik di kain lebar, kapan selesainya?” gerutu Maria.

Sementara itu, Alpha pada kesempatan tersebut menyampaikan momen libur sekolah saat ini banyak dimanfaatkan, baik oleh kalangan grup maupun keluarga untuk datang ke Laweyan dan belajar membatik. “Hari ini ada dua keluarga yang datang dan belajar membatik di Batik Mahkota. Satu dari Bekasi, dan satu lagi dari Jakarta. Akhir pekan lalu, sebelum penyelenggaraan Solo Batik Carnival (SBC) kami juga menerima tamu dari Melbourne, Australia dan New York, AS. Mereka juga datang untuk belajar membatik,” terangnya.

Hijriyah Al Wakhidah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya