SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

“Mulyakanlah anak-anakmu, perbaikilah pendidikan mereka, karena sesungguhnya anak-anakmu sekalian adalah karunia (Allah) untukmu sekalian”  (HR. Ibnu Majah)

Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (QS At Tahrim:6)

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Kehidupan dalam keluarga yang melibatkan interaksi seluruh anggota, mulai dari ayah, ibu, dan anak akan menjadi ilmu berharga bagi buah hati. Cara berkomunikasi yang mereka lihat di keluarga akan menjadi acuan dalam interaksi sosial.
Anak akan melihat bagaimana seorang bapak berkomunikasi dengan ibu dan begitu pula sebaliknya. Apakah komunikasi yang diakukan oleh keduanya menunjukkan pola komunikasi yang setara ataukah tidak.
Komunikasi adalah salah satu aspek yang penting untuk mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga. Komunikasi sangat penting karena terkait dengan semua aspek dalam membangun hubungan yang harmonis dan demokratis.     Misalnya dalam membahas persoalan keuangan, pendidikan anak, karier, pemahaman agama, seksualitas, dan juga emosi.  Keinginan dan ketrampilan berkomunikasi orangtua dengan anak  dan juga anggota keluarga lainnya sangat berpengaruh dalam menciptakan keluarga yang demokratis,  menjadi contoh yang sangat baik bagi anak.

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang setara antara ibu, bapak, anak dan anggota keluarga lainnya. Jika salah satu saja tidak mempunyai kesempatan berkomunikasi itu, berarti ada dominasi yang mengakibatkan komunikasi tidak efektif.
Dalam hal ini, orangtua harus benar-benar memperhatikan agar tidak terjadi komunikasi yang dominatif. Misalnya, di Indonesia di beberapa budaya masih punya anggapan bahwa anak  tidak boleh membantah perintah dan kehendak orangtua. Karena salah satu kewajiban anak adalah mentaati keinginan dari orangtua.

Berkomunikasi dengan anak adalah sebuah media yang sangat efektif untuk mencairkan hubungan antara anak dan orangtua, dimana saat ini masing-masing memiliki kesibukan sendiri.
Hal yang perlu diperhatikan adalah, pertama: manfaatkan pertemuan setiap hariannya walaupun hanya 5 menit percakapan yang efektif. Fokus percakapan sehari-hari seharusnya terkait dengan saling menanyakan keadaan. Sering dalam relasi antara orangtua dengan anak hanya mempertanyakan tentang apa yang dialami oleh anak. Yang paling ideal adalah bagaimana kita memberikan ruang kepada anak agar secara asertif  mempertanyakan bagaimana keadaan kita sebagai orangtua, dan apa yang terjadi pada kita sebagai orangtua. Hal ini untuk menimbulkan kepercayaan kepada anak bahwa tidaklah benar bahwa orangtualah yang hanya mempunyai hak untuk menanyakan keadaan anak.

Kedua, sebagai orangtua memang harus membuka diri. Salah satu cara untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak  adalah dengan cara membuka diri (self-disclosure).
Membuka diri artinya menceritakan hal yang rahasia tentang diri sendiri dan hubungan mereka yang orang tidak ketahui. Membuka diri akan menciptakan suasana yang saling mempercayai yang berguna dalam keluarga, berbagi perasaan, pikiran dan impian dengan seseorang yang sangat spesial.
Mereka tidak hanya mengungkapkan tentang dirinya pada seseorang tetapi sebenarnya mereka juga belajar tentang dirinya sendiri. Seseorang akan merasa enak jika terbuka dan juga merasa enak jika ada orang yang mempercayainya.

Ketiga, jadilah orangtua yang aktif mendengarkan  apa yang diceritakan oleh anak. Pendengar yang aktif adalah mendengarkan dengan cara yang benar dan mengucapkan kembali apa yang di dengar. Untuk menjadi pendengar yang aktif, pendengar secara verbal memberikan umpan balik tentang apa yang didengar untuk mengklarifikasi kebenaran apa yang di dengar.
Keempat, jangan pelit memberikan pujian. Memberikan pujian kepada anak paling tidak sekali sehari terdengar sederhana tetapi sebenarnya dapat berdampak besar pada kepercayaan diri sang anak. Orangtua lebih banyak memberikan pujian dan penghargaan pada teman bekerja daripada pada anaknya. Pemberian pujian pada anak paling tidak sekali sehari juga akan memperkuat kepribadian anak dan harga diri.

Dari apa yang dipaparkan di atas merupakan hal yang sangat penting agar anak bisa berkembang sebaik-baiknya. Baik secara fisik, psikis dan secara sosial. Keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat dengan anak sehingga komunikasi dalam keluarga merupakan  proses pembelajaran yang paling efektif untuk mendidik sang buah hati.

Dr. Ema Marhumah
Direktur Pusat Studi Wanita UIN Sunan Kalijaga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya