SOLOPOS.COM - Menyusuri jejak Kelurahan Lempongsari yang dibalut dalam lukisan perjalanan spiritual. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Puluhan lukisan sejarah yang mengangkat tema Desa Eksotik Lempongsari dipamerkan di Balai Kelurahan Lempongsari pada 3 hingga 8 Desember 2022. Pameran tersebut, menceritakan tentang perkembangan Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, sejak 1810 hingga 2022 yang didapat dari perjalanan spiritual si pelukisnya.

Terlihat, ada sekira 40 lukisan yang ditampilkan pada pameran yang berlangsung selama sepekan tersebut. Berbagai kosep dan sudut Kelurahan Lempongsari pun tampak dibalut dalam kanvas yang digoreskan melalui cat air.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Pelukis sekaligus penggagas pemeran lukisan Kelurahan Lempongsari, Andreas Subarjo, 74, mengatakan lukisan ini sudah dibuat sejak tiga tahun yang lalu. Namun, baru bisa dipamerkan pada 2022 ini.

“Karena waktu itu masih pandemi, akhirnya baru bisa dipamerkan ya sekarang ini,” kata Andreas di lokasi pameran pada Kamis (8/12/2022).

Terkait gambaran sejarah kelurahan Lempongsari pada masa lampau, Andreas mengaku mendapatkan referensi tersebut melalui perjalanan spiritual. Yakni berkomunikasi dengan sesepuh Kelurahan Lempongsari untuk mengetahui seluk-beluk kejadian di masa lalu.

Baca Juga: Kawasan Industri Kendal, Zona Ekonomi Baru Jawa Tengah

“Untuk informasinya saya dapat lewat spiritual. Saya berkomunikasi dengan penunggu Lempongsari, kemudian setelah diceritakan, saya mencoba menceritakan kembali lewat lukisan. Jadi memang tidak hanya melukis sejarah seperti ini, saya juga sering melukis makhluk-makhluk gaib,” jelas Andreas.

Terkait sesepuh atau penunggu yang diajak berkomunikasi itu, terang Andreas, merupakan sosok pribumi yang hidup pada masa penjajahan Belanda. Perawakanya memiliki badan tinggi namun kurus dan memakai kaos biasa serta jarik batik.

”Tidak ada ritual [untuk mendapatkan informasi secara spiritual],” beber dia.

Lebih lanjut, Kelurahan Lempongsari juga dinilai merupakan permukiman tengah kota yang sangat eksotik. Sebab memiliki tatanan jalan yang unik dan pepohonan yang hijau di setiap sudutnya layaknya taman kota.

Baca Juga: Tak Dengar Klakson, Pengendara Motor Tertabrak Kereta Api Wisata di Ambarawa

“Lempongsari itu pemukimannya sangat eksotik berbeda dengan perkampung yang ada di Semarang, karena setiap rumah ada pohonnya jadi hijau, jalannya juga unik berlenggak-lenggok, bahkan ada jalanan di sini yang punya tanjakan 75 derajat,” sambungnya.

Sekadar informasi, karya unik Andreas yang dibalut dalam gambaran sejarah Kelurahan Lempongsari ini pun mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia. Piagam tersebut, diberikan atas rekor prakasa dan penyelenggara pameran lukisan terbanyak jejak sejarah kampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya