SOLOPOS.COM - Petugas kebersihan Balai Kota Solo, Suyut, menunjukkan ular sanca kembang yang berhasil ditangkap,Kamis (12/12/2019). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Penangkapan seekor ular sanca kembang/batik di Balai Kota Solo, Kamis (12/12/2019), ternyata bukan kali pertama.

Petugas kebersihan Balai Kota, Untung Sriyono atau Suyut, mengatakan sudah ada 20 ekor ular sanca yang ditangkap di kompleks perkantoran itu selama beberapa waktu terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana diberitakan, ular dari suku Pythonidae itu ditangkap di depan Kantor Wali Kota Solo sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis. Suyut mengaku tak kesulitan menangkap ular itu karena baru berdiameter dua sentimeter dengan panjang satu meter.

Ular tersebut diduga masih anak-anak, tak sampai enam bulan umurnya. Ular itu melingkar di jalur hijau atau taman di belakang Pendapi Gede. Petugas taman tidak berani mengevakuasi lalu memanggil Suyut.

Hujan Angin di Klaten, Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia

"Dia [petugas taman] mendapati ular itu tengah melingkar di dekat pohon akasia saat akan memangkas rumput,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis.

Suyut mengatakan temuan ular tersebut adalah kali ke-20 selama dua hingga tiga bulan terakhir ini. Beberapa di antaranya dipelihara aparatur sipil negara (ASN) dan petugas kebersihan lainnya.

“Saya menduga ular itu berasal dari saluran air yang muaranya di Kali Pepe. Semua dirawat oleh petugas. Enggak ada yang dibunuh. Cara menangkapnya mudah karena belum bisa melilit kencang dan tidak berbisa. Saya pegang kepalanya terlebih dahulu lalu saya simpan sementara di stoples,” ucap pria 50 tahun.

Temuan tersebut hanya berselang lima hari setelah sebelumnya dua ekor ular berjenis sama ditangkap di kompleks perkantoran itu. Salah satu di antaranya ditemukan di bawah meja di Pendapi Gede.

10 Menit Puting Beliung Sapu Kalijambe Sragen, Puluhan Pohon Tumbang Timpa Rumah

Selain itu, di taman dekat kantor Bagian Umum Setda. “Saya enggak tahu pasti bagaimana penangkapannya, tapi kedua ular itu sudah saya pelihara. Saya beri makan mencit. Ukurannya hampir sama dengan temuan sebelum-sebelumnya. Rencananya saya pelihara saja, enggak akan saya jual,” kata Mardiyono, salah seorang PNS Pemkot Solo.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengaku tak mempermasalahkan temuan ular itu. Menurutnya, di awal musim penghujan kerap menjadi momen ular bermunculan.

Rudy, sapaan akrabnya, menyebut jenis ular yang ditangkap tidak berbahaya. “Ular ini kan enggak menyerang kecuali diganggu, juga tidak sering makan. Biarkan saja. Enggak usah [memanggil pawang ular],” kata dia.

Hujan Angin di Klaten, Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia

Rudy membeberkan bagian bawah Balai Kota terdapat saluran air besar yang bermuara ke Kali Pepe. Aliran airnya berasal dari limbah domestik rumah tangga sehingga tidak bisa diprediksi asal muasal ular itu.

Sebagai informasi, ular sanca kembang bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir. Telur-telur dierami selama 80 hingga 100 hari.

Ular betina akan menjaga telur-telur itu dari pemangsa hingga menetas. Begitu menetas, bayi-bayi ular itu ditinggalkan dan nasibnya diserahkan ke alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya