SOLOPOS.COM - Ilustrasi Koperasi (Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Desa (Pemdes) Bulusulur, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri akan mengembangkan koperasi rukun tetangga (RT) yang selama ini dinilai telah membantu warga saat kesulitan ekonomi. Koperasi RT di Desa Bulusulur yang dinilai sehat dan masih beroperasi akan digabungkan tanpa membubarkan masing-masing koperasi.

Kepala Desa (Kades) Bulusulur, Dwi Prasetyo, mengatakan pemdes berencana menggabungkan koperasi RT agar lebih banyak warga yang bisa memanfaatkan dana koperasi. Terdapat beberapa koperasi RT yang masih beroperasi namun terkendala dana karena angsuran dari pinjaman macet. Sehingga tidak ada lagi modal memberikan pinjaman kepada anggota lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melalui penggabungan itu, kelak koperasi RT yang terkendala dana bisa memberikan pinjaman kepada anggotanya. Dana itu dapat diambilkan di koperasi RT lain atau silang pinjam ke koperasi RT lain yang telah bergabung.

Saat ini, 33 RT di Desa Bulusulur memiliki koperasi RT. Tetapi kondisi masing-masing koperasi itu berbeda.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebagian koperasi masih beroperasi dan dalam kondisi sehat. Sementara, beberapa koperasi RT sudah tidak sehat namun banyak yang sudah berbadan hukum.

Baca Juga: Realisasi Investasi di Wonogiri hingga Triwulan III 2022 Tembus Rp1,6 Triliun

“Tidak semua koperasi RT akan bergabung. Kami skrining dulu, syaratnya harus berbadan hukum, sudah melaksanakan RAT [rapat anggota tahunan], dan sehat. Dari 33 koperasi RT, 50% koperasi RT di sini masih sehat,” kata Dwi saat ditemui Solopos.com di Kantor Balai Desa Bulusulur, Rabu (16/11/2022).

Dia melanjutkan, anggota koperasi RT bisa meminjam dengan plafon senilai Rp10 juta/anggota tanpa jaminan apapun. Bunga pinjaman sebesar 1%/bulan dan masa tenggang maksimal selama tiga tahun.

“Tidak ada agunan. Yang penting kepercayaan saja. Nanti peminjam dapat surat rekomendasi dari ketua RT dan diajukan ke koperasi. Kami buat begitu biar mudah. Ini kan uang rakyat, berarti harus kembali ke rakyat,” kata dia.

Meski Pemkab Wonogiri merencanakan pembubaran dan pencabutan koperasi RT, lanjut Dwi, Pemdes Bulusukur akan tetap mempertahankan koperasi RT karena terbukti sudah bermanfaat bagi warga dalam membantu mengatasi masalah ekonomi. Di sisi lain, koperasi RT gabungan ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian warga Desa Bulusulur.

Baca Juga: Insentif Ketua RT di Wonogiri Naik, Sejumlah Kades Berharap Pemkab Tambah ADD

Pengawas Koperasi RT 001/RW 005 Dusun Bulusari, Desa Bulusulur, Sukirdi, menyambut baik rencana pemdes tersebut sepanjang dikelola dengan baik dan bertanggung jawab. Dengan begitu, banyak warga Desa Bulusulur yang bisa terbantu dengan adanya koperasi RT.

Dia menjelaskan, saat ini Koperasi RT 001/RW 005 masih beroperasi dan sudah berbadan hukum. Memang ada anggota yang memiliki nilai buruk dalam angsuran. Meski sepeeti itu lebih banyak anggota yang memiliki nilai baik.

Nilai itu sebagai patokan atau dasar bagi pengurus koperasi ketika anggota tersebut meminjam kembali di koperasi.

“Plafonnya Rp10 juta. Tanpa agunan apapun. Anggota hanya mengisi formulir yang telah disediakan. Saling percaya saja. Kalau di sini masa tenggangganya 2,5 tahun,” kata Sukirdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya