SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekspor impor. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, JAKARTA — Neraca perdagangan Indonesia pada November 2021 mengalami surplus sebesar US$3,51 miliar dengan nilai ekspor US$22,84 miliar dan impor US$19,33 miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas nonmigas penyumbang surplus terbesar ialah dari bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati, serta besi dan baja.

“Ini penyebab penyumbang surplus di bulan November 2021,” ungkap Kepala BPS Margo Yuwono saat menggelar konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu (15/12/2015). Dia menambahkan neraca perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) mengalami surplus sebesar US$1,8 miliar melalui komoditas pakaian dan aksesorinya atau rajutan, dan dari pakaian dan aksesorinya bukan rajutan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemudian, surplus juga diperoleh dari Filipina sebesar US$801,8 juta yang berasal dari komoditas bahan bakar mineral juga kendaraan dan bagiannya. Selain itu, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dengan Malaysia sebesar US$687,8 juta yang berasal dari komoditas bahan bakar mineral dan lemak minyak hewan nabati.

Baca juga: Penyaluran Minyak Goreng Subsidi Baru Terealisasi 30 Persen

Kendati demikian, kata dia, perdagangan RI juga mengalami defisit dengan beberapa negara, antara lain yang terbesar ialah dari Thailand, China, dan Australia. “Defisit dengan Thailand sebesar 405,2 juta dolar dari komoditas barang dan barang dari plastik, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya,” tambah Margo.

Dengan China, defisit perdagangan RI mencapai US$366,4 juta dengan komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, kemudian mesin dan peralatan elektrik serta bagiannya. Lalu defisit dengan Australia sebesar US$45,4 juta dari komoditas bahan bakar mineral dan serealia.

Secara kumulatif, lanjut dia, neraca perdagangan RI periode Januari-November 2021 mengalami surplus US$34,32 miliar. “Ini bisa dilihat bahwa peningkatan cukup besar dibanding tahun-tahun sebelumnya,” katanya Kepala BPS Margo Yuwono.

Baca juga: Jumlah Pengangguran Berkurang 670.000 Orang Selama 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya