SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Bocah perempuan itu mengalami keterbatasan fisik dengan kondisi mata yang tak bisa melihat. Dituntun ibunya, ia berjalan menuju mimbar di lantai II Masjid Agung Al Aqsha Klaten setelah namanya dipanggil, Selasa (25/12/2018).

Afifah Putri Nurazizah, bocah berumur delapan tahun itu merupakan putri sulung pasangan Joko Siswanto, 32, dan Iin Saputri, 31, warga Desa Kuncen, Kecamatan Ceper, Klaten. Di depan ribuan anak-anak, Afifah diminta melantunkan hafalan Alquran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tanpa terbata-bata, Afifah melafalkan surat An-Naba ayat 1-10 hingga tuntas. Aksi itu sekaligus membuktikan Afifah layak menjadi salah satu santri yang diwisuda pagi itu. Afifah pun dinobatkan sebagai santri terfavorit.

Tak hanya itu, Afifah menjadi salah satu santri yang mendapatkan hadiah umrah gratis bersama keluarganya sekaligus uang saku. “Cita-citanya ingin menjadi dokter, penyanyi, dan penghafal Alquran,” kata Afifah saat ditemui wartawan di Masjid Agung Al Aqsha Klaten.

Afifah menjadi tunanetra sejak lahir. Meski kondisi fisiknya terbatas, bocah tersebut memiliki kelebihan yakni mudah menghafal dari setiap bacaan yang ia dengar. Dibimbing Iin, Afifah mulai menghafalkan satu per satu surat dalam juz 30 Alquran sejak tiga bulan lalu.

“Saya membacakan surat-suratnya, dia langsung dengan mudah menghafalkan. Juz 30 belum semuanya dihafalkan,” kata Iin.

Afifah lantas diikutkan ujian hafalan Alguran dalam rangka wisuda akbar Klaten Menghafal #2. Pelajar SLB negeri Sukoharjo itu menjadi salah satu santri yang dinyatakan lulus ujian.

Wisuda akbar Klaten Menghafal #2 di Masjid Agung Al Aqsha Klaten diikuti 3.700 santri dari berbagai lembaga formal dan nonformal di Klaten dan sekitarnya. Ribuan santri dari usia PAUD hingga SMA/SMK.

Presiden Klaten Menghafal #2, Dhohir Subagyo, menjelaskan wisuda akbar tersebut diawal dengan ujian hafalan yang digelar dalam dua gelombang yakni 25 November dan 9 Desember lalu. Jumlah total peserta ujian mencapai 5.000 santri.

Hafalan terbagi dalam tiga kategori yakni surat An-Naba, hafalan Juz 30, serta hafalan Juz 30 plus surat Al-Mulk. Dari ujian yang melibatkan 100 ustaz dan ustazah itu terpilih 3.700 santri yang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti wisuda akbar.

Dhohir menjelaskan jumlah santri yang diwisuda tahun ini lebih banyak ketimbang wisuda akbar yang baru kali pertama digelar pada 2017 lalu. Kegiatan itu ditargetkan menjadi agenda tahunan.

“Tema tahun ini yakni membumikan Alquran menghasilkan keberkahan untuk Klaten. Di sisi lain, Indonesia sedang dilanda musibah. Harapan kami dengan kegiatan seperti ini Allah akan membukakan pintu langit dan memberikan keberkahan untuk Indonesia dijauhkan dari mara bahaya,” kata Dhohir.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi kegiatan wisuda akbar Klaten Menghafal #2 tersebut. “Harapan saya dari kegiatan ini muncul anak saleh dan salehah untuk meneruskan pembangunan di Klaten,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya