SOLOPOS.COM - Vinisha Umashankar (Istimewa/EarthShot Prize)

Solopos.com, GLASGOW — Gadis belia berasal dari Tamil Nadu, India bernama Vinisha Umashankar mendapat sambutan hangat dan meriah di ajang COP26 Glasgow. Vinisha datang sebagai finalis Earthshot Prize, sebuah penghargaan lingkungan dari Pangeran William.

Vinisha menjadi finalis di kategori udara bersih berkat usahanya melawan dampak batu bara. Usianya masih sangat belia, yakni 14 tahun. Sebagai generasi Z, ia berbicara di Glasgow untuk mewakili generasi muda.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Saya di sini tidak untuk berbicara tentang masa depan. Sayalah masa depan. Pada 2030 ketika kita harus mengurangi setengah emisi karbon, saya baru akan 24 tahun. Pada 2050 untuk memeriksa net zero sudah tercapai atau belum, saya akan berusia awal 40 tahunan,” ujar Vinisha dalam pidatonya di COP26 Glasgow, dikutip Liputan6, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: China Larang Pembangunan Gedung Pencakar Langit, Ini Alasannya

Ia pun mengingatkan bahwa generasi muda yang akan merasakan dampak dari aksi lingkungan yang terjadi ini, namun ia menyayangkan bahwa hal-hal yang dibicarakan tidak praktis.

“Poinnya adalah saya dan generasi saya akan hidup utuk melihat konsekuensi dari aksi kita hari ini. Tapi tidak ada yang kita diskusikan hari ini praktis bagi kami,” ujarnya.

Vinisha turut mengingatkan bahwa jika perubahan iklim yang terjadi, maka dampaknya tak bisa dihentikan begitu saja, sehingga pencegahan adalah tahap yang penting. Pidatonya mendapat ovation dari para hadirin, termasuk Pangeran William yang terlihat bangga.

Baca Juga: Terjerat Kasus Narkoba, Warga Negara Malaysia Dihukum Mati di Singapura

Penyuka Sains

Inovasi yang dibuat Vinisha adalah alat setrika di gerobak yang menggunakan tenaga surya. Biasanya, jasa setrika itu menggunakan batu bara.

Gerobak inovatif dari Vinisha mengganti batu bara itu dengan energi surya yang lebih bersih. Lima jam tenaga surya itu cukup untuk setrika baju selama enam jam.

Meski sederhana, gerobak inovatif itu memenuhi 13 poin dari tujuan pembangunan berkelanjutan PBB (Sustainable Development Goals), salah satunya terkait energi bersih.

Baca Juga: Bisa Menelan Manusia, Monster Lele Terbesar di Dunia Seberat 293 Kg!

Vinisha diketahui suka dengan sains sejak masih kecil. Itu berkat ensiklopedia yang ia dapatkan sebagai hadiah ulang tahun ketika masih belia.

Rencananya, Vinisha untuk memanufaktur gerobak dengan tenaga surya itu di India, kemudian mengekspor ke Asia, Afrika, dan daerah-daerah lain yang mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun.

“Teladan Vinisha menunjukkan bahwa dengan berinovasi hari ini, generasi selanjutnya bisa menciptakan hari esok yang lebih bersih,” tulis situs Earthshot Prize.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya