SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/dokumen)

Harianjogja.com, JOGJA-Warga Kricak, Kecamatan Tegalrejo, Kota Jogja, terus mempertanyakan bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni yang seharusnya sudah mereka terima, dan bisa dimanfaatkan untuk perbaikan rumah warga.

“Kelompok lain sudah memperoleh bantuan yang sama, hanya kelompok kami yang belum memperoleh bantuan,” kata salah seorang calon penerima bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni Senen Siswo Utomo di Jogja, Senin (28/9/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia dan kelompoknya mengadukan masalah tersebut ke Forum Pemantau Independen (Forpi) Pemerintah Kota Yogyakarta, dengan harapan lembaga bentukan pemerintah kota itu dapat menindaklanjuti masalah yang ada.

Menurut Senen, bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni tersebut berasal dari Kementerian Perumahan Rakyat. Pendataan terkait calon penerima bantuan sudah dilakukan sejak tahun lalu, namun hingga kini belum ada kejelasan mengenai bantuan yang akan diberikan untuk kelompoknya.

Senen menambahkan, ia dan kelompoknya sudah berusaha menelusuri penyebab tidak turunnya bantuan rehabilitasi rumah, dan mendapatkan jawaban bahwa berkas milik kelompoknya hilang.

“Kami menjadi curiga. Mengapa hanya berkas dari kelompok kami yang hilang. Di kelompok kami, seharusnya ada 11 rumah yang memperoleh bantuan ini,” katanya.

Di Kricak, terdapat 266 rumah yang seharusnya memperoleh bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni, yang telah diserahkan sejak pertengahan tahun lalu.

Senen mengatakan, pada Minggu (29/9/2013) telah dilakukan pendataan ulang terhadap warga yang seharusnya memperoleh bantuan dana rehabilitasi rumah tidak layak huni itu.

Bantuan yang diberikan berupa bahan bangunan senilai Rp6 juta hingga Rp10 juta, di antaranya asbes, besi, kayu, semen dan material bangunan lainnya.

“Kami akan tetap menunggu bantuan rehabilitasi yang memang sudah menjadi hak kami, meskipun sudah berganti tahun,” katanya.

Sementara itu, anggota Forpi Hary Cahya mengatakan akan menindaklanjuti laporan warga tersebut untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya, dimulai dari meminta keterangan di kelurahan setempat hingga ke jenjang berikutnya.

“Kelompok lain sudah menerima bantuan, mengapa hanya satu kelompok ini yang belum, padahal seharusnya bantuan sudah diserahkan satu tahun lalu. Kami akan terus mengawal laporan warga ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya