SOLOPOS.COM - Seorang pembeli sedang memilih bahan-bahan menu takjil yang dijual Kanti (kiri), seorang pedagang bahan-bahan menu takjil di Pasar Kota Wonogiri, Senin (4/4/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah pedagang di Pasar Kota Wonogiri memanfaatkan momentum Ramadan dengan menjual bahan menu takjil. Saat ini, para pedagang memperoleh keuntungan berlipat dibandingkan di luar momentum Ramadan.

Salah satu pedagang di Pasar Wonogiri, Kanti, mengatakan bahan menu takjil yang dijual, seperti kolang-kaling, jeli, janggelan, dan cendol. Bahan-bahan tersebut dikemas plastik sebelum dijual ke konsumen.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Bahan menu takjil dibeli dari kawasan Solo, Sukoharjo, Kecamatan Tirtomoyo, dan Kecamatan Baturetno. Di luar Ramadan, Kanti biasanya menjual gorengan mulai pukul 01.00 WIB hingga siang hari.

Baca Juga: Ini Jadwal Imsak Ramadan 1443 H/2022 M di Wonogiri

“Satu potong janggelan saya jual Rp2.000 untuk orang yang lewat. Kalau pedagang sayur yang mau menjualnya lagi, saya kasih harga Rp5.000 dapat tiga,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Senin (4/4/2022).

Kanti mengaku memperoleh untung lebih besar saat Ramadan. Hal itu sesuai dengan modal yang dikeluarkannya yang tidak kecil juga.

“Saat kasus Covid-19 masih tinggi bisa mendapat keuntungan sekitar Rp5 juta-10 juta dalam sebulan,” katanya.

Hal senada dijelaskan pedagang lainnya di Pasar Wonogiri, Tumiyem. Selain menjual bahan menu takjil, Tumiyem juga menjual baha menu lainnya selama Ramadan berlangsung.

Baca Juga: Pemerintah Putuskan 1 Ramadan 1443 H Jatuh Hari Minggu

Pembeli Lebih Banyak

“Jumlah pembeli lebih banyak saat bulan Ramadan [dibandingkan di luar Ramadan]. Bahkan barang dagangan saya sampai diambil bakul-bakul lainnya untuk dijual lagi. Jadi saya enggak mencari untung banyak, tapi terjual banyak,” kata Tumiyem.

Selama Ramadan tersebut, Tumiyem mengaku bisa mendapat untung hingga Rp2 juta sehari. Keuntungan itu diperoleh dari berjualan aneka bahan menu takjil, seperti janggelan, cendol, kolang-kaling, rumput laut, dan lain-lain.

“Kalau sekarang, ya mungkin bisa lebih dari Rp2 juta. Soalnya yang jadi juragan di pasar ini hanya tiga orang, saya, Bu Siti, dan Bu Kanti. Penjual lainnya, ya menempeli lapak-lapak tiga orang ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya