SOLOPOS.COM - Lapak pedagang di sekitar Masjid Sheikh Zayed, Kota Solo, pada Minggu (28/5/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Masjid Raya Sheikh Zayed di Kota Solo sukses menjadi magnet wisatawan dari berbagai daerah. Kehadirannya juga berdampak positif bagi pedagang kaki lima (PKL) di sekitar wilayah masjid tersebut.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, lalu lintas di simpang empat Pasar Ngemplak, Solo cukup padat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa pengunjung Masjid Sheikh Zayed terlihat berbondong-bondong berjalan kaki dari lokasi parkir bus atau tempat drop out menuju masjid.

Pengunjung juga banyak yang memilih memakai ojek. Lokasi parkir bus juga padat. Setelah pengunjung turun dari bus, tukang ojek terlihat menawarkan jasa mereka.

Selain itu, banyak PKL di sekitar lokasi masjid. Mereka menjajakan aneka oleh-oleh, makanan dan minuman, dan lain-lain. Para pedagang tersebut menyebut Masjid Sheikh Zayed membawa keberkahan bagi mereka terutama saat akhir pekan.

Salah satu PKL di sekitar masjid yakni Eko. Ia mengaku saat momen akhir pekan menjadi ajangnya menambah pundi-pundi rupiah.

Ketika berjualan di akhir pekan, yakni mulai Jumat, ia mampu meraup omzet hingga Rp1 juta sehari. Sementara, saat hari-hari biasa atau weekdays, omzet yang ia peroleh berkisar Rp300.000 sehari.

Ia menjual beberapa makanan khas angkringan, seperti nasi bandeng, aneka gorengan, dan minuman. Ia juga menjual beberapa jenis oleh-oleh, seperti wingko babat dan kerupuk kulit.

Barang dagangannya biasanya hanya titipan, tidak ia masak sendiri. Pengunjung sering mencari minuman seusai berkunjung ke Masjid Sheikh Zayed.

Saat fajar, tepatnya jelang Subuh, pengunjung mulai berdatangan. Kebanyakan pengunjung masjid berasal dari luar kota, misalnya Tegal dan Pekalongan. Ketika Sabtu, biasanya ia berjualan hingga dini hari dan dilanjutkan hingga Minggu malam.

Pedagang lainnya, Har, juga berjualan di kios depan Pasar Ngemplak, Solo, saat weekend. Pada hari biasa, ia hanya membantu ibunya berjualan sayur di kios dalam pasar.

Har sengaja menyewa kios di depan Pasar Ngemplak untuk menggaet wisatawan. “Biasanya jualan pukul 05.00 WIB sampai sore, pukul 15.00 WIB atau 16.00 WIB sudah pulang. Tapi kalau malam pengunjung masjid juga masih ramai,” papar Har.

Ia baru berjualan ketika Masjid Sheikh Zayed dibuka untuk umum, tepatnya awal 2023. Dalam sehari ia biasanya memperoleh omzet hingga ratusan ribu rupiah. Ia menjual aneka makanan instan, minuman, dan aneka gorengan.

Penjual rokok linting dhewe (tingwe) di Pasar Ngemplak, Rahardyan, menjelaskan beberapa pengunjung terutama kaum adam juga mampir di tokonya.

Namun, peningkatan penjualannya tidak terlalu signifikan karena ia tidak menjual barang kebutuhan semua orang. Hal ini juga disebabkan rata-rata pengunjung Masjid Sheikh Zayed adalah ibu-ibu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya