SOLOPOS.COM - Sertu Agus Wijayanto, Babinsa Reksosari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang saat memberi makan sapi miliknya sebelum bertugas, Selasa (6/6/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG — Di sela-sela tugasnya sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa), Sertu Agus Wijayanto tak canggung melakoni pekerjaan sebagai peternak sapi. Pekerjaan sampingan yang beromzet ratusan juta itu sudah dijalani Sertu Agus dalam lima tahun terakhir.

Babinsa yang bertugas di Desa Reksosari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang ini secara rutin, setiap pagi dan sore mencari rumput untuk pakan sapi. Hal itu dilakukan karena dirinya sendiri yang memelihara ternak sapi itu.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Saya begitu bangun tidur habis Salat Subuh itu sudah cari rumput untuk dikasih makan [sapi]. Kemudian apel di kantor dan kegiatan di desa. Setelah selesai bertugas, saya kembali lagi ke rumah, cari rumput lagi untuk pakan sapi,” terang Sertu Agus saat ditemui di kandang sapinya di Dusun Ngayon, Desa Reksosari, Selasa (6/6/2023).

Diakui motivasi Agus dalam berternak tidak hanya soal keuntungan ekonomi. Namun juga ingin mengajarkan kepada pemuda sekitar agar tidak malu berternak sapi.

“Kita hidup itu selalu berusaha, tidak hanya mengandalkan satu titik. Ini kan sampingan. Yang penting halal dan barokah,” jelas dia.

Sertu Agus membeberkan awalnya dia memulai usaha ternak sapi hanya satu ekor pada tahun 2018. Hasil keuntungan penjualan penggemukan sapi itu kemudian dibelikan lagi beberapa sapi lebih yang kecil. Sehingga saat ini sudah memiliki sembilan sapi.

“Sampai saat ini saya belum pernah jual sapi untuk keperluan apa gitu. Dari sapi saya larikan ke sapi lagi,” ungkapnya.

Mendekati Iduladha ini, sapi milik Sertu Agus sudah terjual habis. Pembeli sapi miliknya hanya dari warga sekitar. Oleh karena itu, dia tidak mematok harga yang tinggi.

“Kalau sama warga, saya tidak meninggikan harga. Harga tetap standar, stabil harganya,” terangnya.

Sertu Agus mengatakan seekor sapi siap dijual memerlukan waktu satu tahun lebih (dari awal membeli anakan). Harga sapi miliknya yang dijual mulai dari Rp20 juta sampai Rp25 juta.

Salah seorang pembeli sapi, Jumadi, mengaku memilih sapi milik Sertu Agus karena harganya lebih murah. Dirinya mencari sapi untuk kurban dari pemerintah desa dan kelompok warga yang rombongan untuk kurban sapi.

“Kualitasnya ini bagus, harganya untuk penawaran pak Agus babin ini masih terjangkau. Masih selesai dari pada pasar,” ungkap Jumadi.

Menurutnya, Sertu Agus perlu dicontoh karena selain sebagai Babinsa juga tidak malu berternak sapi. Hal itu juga memudahkan masyarakat sekitar tidak perlu jauh-jauh jika membeli sapi untuk kurban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya