SOLOPOS.COM - Khaerul Huda saat melakukan perawatan kaktus di The Prickle House miliknya Kelurahan Kecandran, Sidomukti, Salatiga. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA – Berawal dari hobi berburu foto untuk diunggah ke Instagram, Khaerul Huda, 30, pemuda asal Kelurahan Kecandran, Sidomukti, Salatiga, tak sengaja menemukan ide berbisnis tanaman kaktus hias. Ide itu pun kali pertama ia jalankan pada tahun 2018 silam, seusai mengunggah foto di media sosial Instagram dan mendapat perhatian banyak followers.

“Ada satu masa itu posting foto, ada hiasan kaktus. Pada komentar nanya-nanya mau beli. Akhirnya muncul ide bisnis kaktus,” ungkap Huda kepada Solopos.com Senin (27/3/2023).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berawal dari itu, Huda mengaku mulai menekuni bisnis tumbuhan gurun tersebut. Pesanan pun mulai meningkat. Awalnya hanya teman yang titip untuk dibelikan kemudian berlanjut ke pelanggan lain.

Lama kelamaan, Huda pun kini memiliki green house sendiri untuk menaikan harga jual barang-barang dagangannya. Ia juga mulai belajar mencari pot yang tepat untuk tanaman kaktus hias tersebut.

“Saya juga belajar nyari-nyari pot yang sesuai untuk kaktus hias. Sehingga kalau di foto itu lebih kelihatan bagus,” ungkap pemilik toko kaktus The Prickle House ini.

Penjualan yang semakin meningkat itu, membuat Huda memberanikan diri untuk keluar dari tempat kerjanya sebagai apoteker. Selanjutnya ia fokus berbisnis kaktus pada akhir 2018.

Keputusan itu ternyata tepat, setelah pandemi penjualan tanaman meningkat pesat, termasuk tanaman kaktus hias.

“Pandemi sudah bukan lagi meningkat waktu itu, tapi sudah meledak. Permintaan sangat banyak. Saya ambil dari Lembang, Bandung,” terangnya.

Ketika itu Huda mengaku bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah sampai jutaan rupiah per pekan. Meskipun penjualan saat ini tidak sebagus tahun 2020-2021, tapi peminat kaktus juga masih banyak.

“Kalau puasa dan mendekati Lebaran seperti ini ya cukup banyak yang beli. Biasanya keluarga untuk hiasan di rumah begitu,” akunya.

Sementara untuk penjualan masih banyak didominasi anak kuliah. Biasanya, tanaman kaktus hias digunakan untuk kado ulang tahun, wisuda, dan kegiatan-kegiatan kampus.

Saat ini Huda banyak memanfaatkan media sosial untuk penjualan kaktus miliknya. Terutama pembeli yang memfoto kemudian me-repost ke Instagramnya.

Di green house miliknya, Huda memiliki ratusan jenis kaktus. Sementara untuk jumlah tumbuhan kaktus mencapai ribuan. Kaktus yang ia jual juga bervariatif harganya.

“Kalau di sini paling murah Rp10.000. Paling mahal sampai Rp2 jutaan, ada juga yang harga Rp100.000 ke atas, cukup laris juga,” ungkapnya.

Ke depannya Huda tetap berfokus untuk bisnis tanaman kaktus. Selain itu juga ada rencana untuk membuat kebun mini kaktus. “Ada rencana buat kebun mini kaktus gitu, untuk dibuat kafe juga menarik kayaknya,” terang Huda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya