Solopos.com, SOLO – Musim penghujan disertai angin kencang melanda wilayah Soloraya dalam beberapa pekan terakhir. Cuaca seperti ini tentu berpengaruh pada dunia penerbangan. Sekitar 17 tahun lalu, tepatnya Rabu, 16 Januari 2002, warga Desa Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dikejutkan dengan mendaratnya pesawat Boeing 737-300 Garuda Indonesia GA421 di Sungai Bengawan Solo.
Lokasi pendaratan pesawat tersebut berada di sisi timur desa yang terkenal sebagai penghasil ukiran di Klaten. Kala itu, pesawat terbang dari Ampenan (Mataram) dengan tujuan Jogja. Pesawat Boeing 737-300 Garuda Indonesia GA421 yang dipiloti Abdul Rozaq dan kopilot Haryadi tersebut tiba-tiba kehilangan daya dorong akibat kedua mesin jetnya mati lantaran terkena badai es saat menembus awan kumulonimbus.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Foto-foto kenangan 17 tahun keajaiban tragedi Serenan, Klaten, Jawa Tengah, menjadi berita terpopuler di Solopos.com selama 24 jam terakhir hingga Senin (28/1/2019). Berikut daftar berita terpopuler selengkapnya:
Foto Kenangan 17 Tahun Keajaiban Serenan Klaten
Prabowo Sebut Menkeu Menteri Pencetak Utang, Kemenkeu: Jangan Hina Kami!
Ganjar Kumpulkan 31 Kepala Daerah di Solo, Kubu Prabowo Tuding Panik
Dada Siswi Dipegang Guru SMP Slogohimo, Ratusan Siswa Wonogiri Demo
Tol Solo-Jogja Punya Punya 25 Overpass
Buya Yahya Kaget Lihat Habib dari Solo Ini Duduk di Antara Para Jemaah
Kiprah Anak Bos Sinarmas: Oe Hong Liong Hingga Bos Perusahaan Investasi Shanghai
5.000 Lampion Imlek Menyala Pasar Gede Solo, Ini Bedanya
Inilah Foto Lampion Imlek Solo Lebih Berwarna dan Diserbu Warga
Sinyal MU Bakal Juara Piala FA Musim Ini