SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa SMA (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pendidikan DIY ditargetkan memimpin di Asia Tenggara

Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah Daerah (Pemda) DIY berupaya mewujudkan visi pendidikan 2025, Jogja menjadi pusat pendidikan terkemuka di Asia Tenggara. Dewan Pendidikan DIY sepenuhnya mendukung visi tersebut dengan mengusulkan rayonisasi agar terjadi pemerataan pendidikan, sehingga siswa pandai tidak menumpuk di sekolah favorit yang ada di perkotaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : 2025, Pendidikan DIY Terkemuka di Asia Tenggara, Ini Strateginya

Ketua Dewan Pendidikan DIY Danisworo dalam merealisasikan visi tersebut, hambatan yang muncul dari program rayonisasi ialah tenaga pendidik. Kemungkinan guru akan segan jika seorang guru yang awalnya mengajar di sekolah favorit lalu dipindah di pelosok atau daerah terpencil.

“Ini bisa jadi program besar mungkin nanti bisa diusulkan seperti perumahan untuk para guru yang dari tempat satu ke tempat lain yang belum punya tempat tinggal, itu akan kami dukung,” tegasnya, Selasa (13/6/2017).

Ia menambahkan, untuk mendukung visi tersebut, diharapkan mempunyai konsep pendidikan yang ke-Jogja-an. Pendidikan yang menjunjung tinggi dan berbasis budaya, mulai dari persoalan sopan santun, kedisiplinan rendah diri itu harus ada pada pendidikan di Jogja. Perlu diusahakan pendidikan karakter lebih utama di Jogja.

“Sebab karakter itu kami lihat juga beberapa tokoh nasional alumni Jogja agak sedikit berbeda dalam pola pikir sikap dan tindakan, ada unggah ungguh,” ujarnya.

Terkait dengan rayonisasi, Kepala Disdikpora DIY Baskara Aji  mengatakan, secara perlahan pihaknya mulai menerapkan. Salahsatu dengan adanya penghapusan kuota dengan tujuan untuk meningkatkan pendidikan di daerah. Selain itu, memilih SMA tidak boleh lintas kabupaten/kota merupakan bagian dari rayonisasi meski tidak secara langsung.

“Memang [rayonisasinya] belum secara tegas masih memungkinkan orang bergeser tempat, karena kalau tegas nanti terjadi diskriminasi, karena jumlah sekolah akan terkonsentrasi di beberapa tempat saja,” ujar Baskara Aji.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, dalam mewujudkan visi pendidikan 2025 DIY sebagai pusat pendidikan terkemuka di Asia Tenggara, pihaknya meminta Dewan Pendidikan untuk membantu menentukan tolok ukur kemajuan pendidikan di negara lain. Karena jika tanpa mengetahui koordinat mutu pendidikan skala internasional dikhawatirkan visi tersebut hanya mimpi belaka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya