SOLOPOS.COM - Salah satu peserta Historical Trip Story of Raden Mas Said sedang nyekar di makam Raden Ayu Matah ati di Selogiri, Wonogiri, Minggu (15/5/2022). (Solopos.com/Muhammad D. Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Situs sejarah ternyata banyak ditemukan di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Keberadaan berbagai situs sejarah itu menarik perhatian Paguyuban Duta Wisata Wonogiri (Pandawagiri) dengan menggelar wisata sejarah tapak tilas Raden Mas (RM) Said atau Mangkunegara I di Selogiri, Wonogiri, Minggu (15/5/2022).

“Sementara ini baru menapaki jejak RM Said di Kecamatan Selogiri. Ini kali pertama kami menggelar wisata sejarah. Ke depan kami berencana bisa ke tempat-tempat jejak bersejarah lain di Wonogiri,” kata Ketua pelaksana acara bertajuk Historiacal Trip Story of Raden Mas Said, Yusuf Salsa Adi Syah Widodo, kepada Solopos.com, Minggu (15/5/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terdapat lima tempat yang menjadi tujuan para peserta wisata sejarah. Seluruh lokasi tersebut berkaitan erat dengan keberadaan RM Said alias Pangeran Sambernyawa. Berikut, masing-masing situs sejarah yang berada di Kecamatan Selogiri:

1. Tugu Sasana Pusaka

Lokasinya berada di depan Kantor Kecamatan Selogiri. Bentuk tugu ini mirip dengan Candi Sukuh di Kabupaten Karanganyar. Di dalam tugu terdapat tiga pusaka peninggalan RM Said selaku pendiri Wonogiri. Masing-masing pusaka itu, keris/duwung Kiai Karawelang, tombak Kiai Totog, dan tombak Kiai Jaladara/Baladewa.

Baca Juga: Keistimewaan Kabupaten Wonogiri, Memiliki Cadangan Emas 1,5 Juta Ton

2. Prasasti Nglaroh

Prasasti ini berada di Dusun Nglaroh, Desa Pule, Kecamatan Selogiri. Lokasi ini menjadi cikal bakal berdirinya Kabupaten Wonogiri.

Dikisahkan, RM Said bersama pamannya Ki Wiradiwangsa dan Raden Sutawijaya melakukan perjalanan untuk keluar dari kraton dan mencari wilayah baru akibat konflik dengan sang raja. RM Said bersama pengikutnya tiba di suatu daerah untuk menghimpun kekuatan dan mendirikan pemerintahan baru.

Tempat perundingan ini terjadi di Dusun Nglaroh pada Rabu Kliwon, 3 Rabiul Awal tahun 1666 Jimakir, Windu Sengara, Candra Sengkala Rasa Retu Ngoyak Jagad atau pada tanggal 19 Mei 1741 yang kini diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Wonogiri.

Baca Juga: Inilah Keistimewaan Wonogiri, Ternyata Daerah Super Kaya di Soloraya

3. Makam Raden Ayu Matah Ati

Lokasinya berada di Lingkungan Gunung Wijil, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Di ujung lingkungan atau perkampungan terdapat Astana Giri, yakni makam Bendara Raden Ayu Matah Ati selaku istri Raden Mas Said.

Bendara Raden Ayu Matah Ati memiliki nama kecil Roro Rubiyah. Berasal dari Dusun Matah di sekitar Gunung Wijil di wilayah Desa Singodutan saat ini. Bendara Raden Ayu Matah Ati merupakan seorang putri dari Kiai Kasan Nur Iman, seorang pemuka agama dari Dusun Matah.

Bendara Raden Ayu Matah Ati digambarkan sebagai wanita cantik yang memiliki kemampuan ilmu luar biasa. Hingga akhirnya, RM Said yang saat itu sedang berperang dari Keraton Kartasura bergeser ke daerah Nglaroh, Kecamatan Selogiri.

Baca Juga: Jejak Gunung Api Purba Gajahmungkur di Selogiri Wonogiri, Masih Aktif?

4. Sendang Siwani

Lokasinya berada di Desa Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Sendang ini dikenal keramat dan memiliki kisah unik nan misterius di dalamnya.
Air di sendang diyakini sebagian masyarakat memiliki tuah yang bisa mewujudkan permohonan. Kepercayaan itu tidak terlepas dari cerita masa lalu yang melingkupinya.

Dahulu kala, Sendang Siwani diyakini sebagai sumber kekuatan bagi Raden Mas Said beserta para prajuritnya saat bergerilya melawan penjajah Belanda.
Setelah minum air sendang, RM Said dan pengikutnya memiliki kekuatan dahsyat.

Hal itu menjadi energi baru guna melawa penjajah Belanda. RM Said dan prajuritnya pun mampu mengalahkan penjajah Belanda.

Baca Juga: Napak Tilas RM Said, Emak-Emak Baru Tahu Selogiri Banyak Situs Sejarah

5. Sendang Sinangka dan Watu Kosek

Lokasinya berada di Dusun Keloran, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri. Watu Kosek berada sekitar 100 meter dari lokasi Sendang Sinangka.
Watu Kosek berarti batu tempat mengasah pusaka ataupun mata batin RM Said. Watu Kosek juga dipercaya masyarakat untuk mempertajam batin, sehingga bertambah tajam daya pikirannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya