SOLOPOS.COM - Tangkapan layar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat memberikan materi pada UKSW Leader Forum 2022 secara daring. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, berkesempatan memberikan pemaparan dalam acara UKSW Leader Forum yang digelar Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Rabu (11/5/2022).

Dalam paparannya yang disampaikan secara daring, Menko Airlangga menyampaikan efek pembangunan KEK Nongsa Batam terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ia pun berharap keberadaan KEK Nongsa Batam mampu mengenjot devisa negara dari bisnis digital sebesar Rp20-30 triliun per tahun.

“Yakni dengan kontribusi dari data center pendidikan internasional,” ujarnya.

Investasi energi baru dan terbarukan (EBT) , jelas Airlangga juga tidak bisa dipisakan dengan pembangunan ekonomi hijau. Hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

“Dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan EBT, khususnya PLTS [pembangkit listrik tenaga surya], rencana pengembangan PLTS atap nasional dan skala besar di Kepulauan Riau telah ditetapkan sebagai PSN [proyek strategis nasional]. Harapannya, bisa mendorong transfer of technology,” ujarnya.

Baca juga: UKSW Leader Forum, Wujudkan Visi Jokowi Indonesia Maju 2045

Selain itu, PSN dinilai memiliki dampak penting untuk serapan sektor kerja. Disebutkan, estimasi serapan tenaga kerja secara tidak langsung sejak 2016 mencapai 11 juta orang. “Kemudian selama pandemi diestimasi pada 1,9 juta orang yang terserap secara langsung proyek-proyek PSN,” ujarnya.

Meski demikian, peningkatan akses jaringan internet tidak lupa memerlukan keseimbangan dengan pemahanan literasi digital. Sehingga, dapat mendorong beroperasinya PNS di bidang pendidikan sains.

“Pemerintah juga menunggu kontribusi kampus lain, seperti UKSW. Tentunya, bisa mencetak talenta digital yang mumpuni. Karena di tahun 2030 dibutuhkan sebanyak 9 juta talenta digital,” jelas Airlangga.

UKSW Leader Forum 2022 ini merupakan wadah atau forum yang digagas UKSW Salatiga untuk mempertemukan para pemimpin bangsa, baik di sektor swasta maupun pemerintahan, dengan para calon pemimpin bangsa, dalam hal ini mahasiswa. UKSW Leader Forum sejatinya digelar pada 2020 lalu. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda belahan dunia, termasuk Indonesia, membuat UKSW Salatiga menunda acara itu hingga 2022.

Baca juga: Mencari Solusi Wujudkan Visi Indonesia Maju Lewat UKSW Leaders Forum

Rektor UKSW Salatiga, Neil Rupidara, dalam sambutannya mengatakan UKSW Leader Forum digagas sejak tiga tahun lalu. Acara ini sebenarnya akan digelar pada 2020, namun karena pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, kegiatan tersebut ditunda dan baru bisa digelar saat ini.

“Para pemimpin kami undang untuk membagikan wawasannya kepada pemimpin lain dan kepada mahasiswa sebagai calon pemimpin. Forum ini sebagai simbol pewarisan tanggungjawab antargenerasi. Isu-isu besar, fundamental, problematik, dan inspiratif bisa dibagikan di sini. Semoga forum ini bisa menjadi penggerak untuk aktif dalam melakukan perubahan yang lebih baik, menuju Indonesia yang maju, berdaulat, adil dan makmur,” ujar Rektor UKSW, Neil Rupidara, saat memberikan sambutan pada acara pembukaan UKSW Leader Forum 2022, Selasa (10/5/2022).

Rekomendasi
Berita Lainnya