SOLOPOS.COM - Anggota Pasoejak didampingi perwakilan BCS bertemu dan menyerahkan bantuan pada keluarga almarhum Aditya Eka Putranda di Desa Modinan, Kelurahan Banyu Raden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Jumat (9/9/2022). (Istimewa/Pasoejak)

Solopos.com, SLEMAN – Bentuk empati suporter Persis Solo terhadap meninggalnya dua anggota kelompok suporter PSS Sleman, BCS, tak hanya diwujudkan dalam bentuk aksi tidak menggelar tur ke Stadion Maguwoharjo pada Sabtu (10/9/2022) malam WIB.

Anggota kelompok suporter Pasoepati melalui Pasoepati Jakarta (Pasoejak) juga menyerahkan bantuan kemanusiaan terhadap keluarga dari almarhum Aditya Eka Putranda.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti diketahui Aditya adalah anggota Brigata Curva Sud (BCS) yang meninggal dunia akibat penganiayaan setelah menyaksikan pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, beberapa waktu lalu. Sebagai bentuk empati, suporter Persis Solo perantuan menggalang dana kemanusiaan.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, donasi tersebut diserahkan Pasoejak kepada Pojino (ayah dari Aditya) di rumahnya pada Jumat (9/9/2022) atau sehari menjelang pertandingan PSS Sleman melawan Persis Solo.

Penyerahan donasi dilakukan oleh perwakilan Pasoejak, Heri Wibowo, didampingi perwakilan BCS, Titto. Donasi diserahkan di rumah almarhum Aditya di Desa Modinan, Kelurahan Banyu Raden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.

“Kami berharap tidak terjadi lagi kekerasan (suporter) apalagi sampai mengakibatkan korban jiwa,” kata Ryan, salah satu anggota Pasoejak, kepada Solopos.com, Senin (12/9/2022) siang.

Seperti diketahui pada laga PSS Sleman melawan Persis Solo, Sabtu (10/9/2022), di Stadion Maguwoharjo, Sleman, benar-benar sepi penonton. Tribune selatan Stadion Maguwoharjo yang biasanya dipenuhi ribuan suporter Brigata Curva Sud (BSC), dalam laga melawan Persis Solo kali ini tidak ada satu pun orang di sana.

Baca Juga: Pesan Kemanusiaan Suporter Persis Solo: Stay Strong Sleman Fans

Hanya seratusan penonton berada di tribune barat dan timur Stadion Maguwoharjo. Tidak ada ingar bingar chant-chant dari pendukung kedua kesebelasan. Namun, spanduk dukungan tetap menghiasi sudut Maguwoharjo.

Spanduk besar berada di tribune selatan bertuliskan Jayalah Laskar Sembada dan Sleman Tetap Berbahaya. Di sisi utara, terdapat spanduk bertuliskan Stay Strong Sleman Fans.

Hal itu dikarenakan kelompok suporter BCS dan suporter PSS secara umum sepakat tidak hadir di stadion selama sebulan.

Selain itu suporter Persis Solo seperti Pasoepati, Surakartans, dll. juga menepati janji (keputusan) mereka tidak hadir di Stadion Maguwoharjo sebagai bentuk empati atas duka yang masih dirasakan suporter sepak bola di Sleman.

Baca Juga: Persis Solo Dikalahkan PSS Sleman, Begini Komentar Coach Rasiman

Sebelumnya, penyidik Polres Sleman menyebut ada dua motif yang melatarbelakangi aksi pengeroyokan terhadap suporter PSS Sleman, Aditya Eka Putranda, hingga meninggal dunia. Salah satunya korban dikeroyok karena sebagai suporter PSS Sleman.

Dalam kasus penganiayaan terhadap Aditya, polisi telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka.

Kasatreskrim Polres Sleman, AKP Ronny Prasadana, mengatakan motif pengeroyokan itu yang pertama adalah perseturuan antara PSS Sleman dengan PSIM Jogja.

Baca Juga: PSS Sleman Kalahkan Persis Solo, Seto Justru Sebut Timnya Bermain Sangat Buruk

Berdasarkan pengakuan tersangka, pernah ada penyerangan dari Brigata Curva Sud (BCS) yang merupakan salah satu kelompok suporter PSS Sleman kepada kelompok suporter PSIM Jogja. Dari alasan itu, sekelompok orang itu kemudian membalasnya.

“Kapan peristiwanya dan apakah ada laporan ke polisi atau tidak. Masih akan didalami,” kata Ronny kepada wartawan, Senin (29/8/2022).

Baca Juga: Klasemen Liga 1 Hari Ini: Bali United Menyodok, Posisi Persis Solo Tertahan

Sedangkan motif kedua, lanjut Ronny, yaitu adanya provokasi dari salah satu tersangka JN yang masih berusia 17 tahun.

“Dia provokasi orang di sekitar lokasi kejadian, mengaku dikejar rombongan BCS. Waktu mencegat rombongan korban, ada kata-kata, ‘Aku Brajamusti, piye’,” lanjutnya. Brajamusti adalah salah satu kelompok suporter PSIM Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya