SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Beredar rekaman suara Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Republik Indonesia, Osamah Muhammad Al Suaib, soal pernyataannya yang dinilai menyudutkan Nahdlatul Ulama (NU). Rekaman yang beredar melalui akun Facebook Imron Hamid itu merupakan permintaan maaf Osama yang disampaikan melalui Yenny Wahid.

“Ini adalah rekaman suara Dubes Saudi Arabia yang meminta maaf ke warga NU melalui Mbak Yenny Wahid,” demikian keterangan yang menyertai unggahan tersebut, Minggu (10/12/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Imron, penyebaran rekaman suara antara putri kedua Gus Dur dengan Osama tersebut sudah seizin kedua tokoh tersebut. Namun, tidak semua pembicaraan mereka dipublikasikan dalam rekaman berdurasi singkat itu.

Dalam permintaan maaf tersebut, Osama menyatakan dirinya mencintai rakyat Indonesia dan menghargai NU serta ormas Islam lainnya. Terkait pernyataannya yang dinilai menyinggung NU, dia beralasan ada seseorang yang ingin menghancurkan hubungan baiknya dengan NU.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya, saya cinta rakyat Indonesia. Saya menhghargai NU, Muhammadiyah, dan seluruh organisasi Islam. Seseorang mencoba menghacurkan hubungan baik antara saya dengan Nahdlatul Ulama, antara saya dengan rakyat Indonesia. Sampaikan salam hangat kepada saudari saya. Insya Allah saya akan kembali minggu depan untuk menyelesaikan semuanya,” kata Osama dalam rekaman itu.

Unggahan berisi rekaman suara Osama itu juga dibagikan di akun Facebook Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. Dia menyatakan memaafkan kicauan Osama.

“Kita maafkan. Kita saling memaafkan. Ini yang diajarkan oleh agama. Ini yang diteladankan sang junjungan, Nabi Muhammad SAW. Shollu‘alannabiy,” tulisnya di akun Facebook.

Senin (3/12/2018) lalu, cuitan Osama yang menyinggung peristiwa pembakaran bendera tauhid pada Oktober lalu menuai protes dari GP Ansor. Dalam surat yang ditujukan ke Kemlu, GP Ansor meminta Dubes Saudi memberikan klarifikasi karena telah menyebut organisasinya sebagai organisasi yang menyimpang secara akidah.

Selain itu, PB Nahdlatul Ulama‏ juga langsung merespons cuitan Dubes Saudi tersebut dengan merilis pernyataan sikap resmi. Pernyataan sikap PBNU terkait komentar dari Dubes Saudi untuk RI Osamah Al-Suaibi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya