SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat memimpin Rapat Desain Percepatan Vaksinasi di Jateng di kantornya, Rabu (20/1/2021). (Istimewa/Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, membantah kabar terkait adanya tenaga kesehatan (nakes) di Jateng yang menolak menerima vaksin Covid-19. Menurutnya, banyak nakes yang menunda vaksinasi karena memiliki komorbiditas atau berhalangan hadir
akibat ada tugas pekerjaan.

“Komorbiditas paling tinggi hipertensi. Lalu, kemudian yang tidak hadir itu kita pastikan karena mereka sedang bertugas. Tidak ada yang declare menolak untuk divaksin,” kata Yulianto seusai menghadiri Rapat Desain Percepatan Vaksinasi di Jawa Tengah di Kantor Pemprov Jateng, Kota Semarang, Rabu (20/1/2021).

Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi

Senada juga disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang menyebut hingga Selasa (19/1/2021) ada sekitar 285 nakes yang mangkir atau tidak hadir dalam penyuntikan vaksin. Sementara 540 nakes batal divaksin karena memiliki komorbiditas.

Ekspedisi Mudik 2024

Gubernur Jateng Ingin Vaksinasi Tahap Pertama Selesai Depan

“Itu kemarin sudah dicek, yang tidak hadir karena lagi ada tugas. Terus rumah sakit data input, terus kita hari ini rapat membuat terobosan itu,” ujar Ganjar.

Ganjar mengatakan sejak dimulainya vaksinasi tahap pertama pada 14 Januari lalu, sudah ada sekitar 4.415nakes di Jateng yang divaksin. Jumlah tersebut sekitar 13,2% dari total sasaran nakes yang akan menerima vaksin tahap pertama, yakni sekitar 30.000 orang.

“Jadi pelaksanaan sampai tanggal 19 Januari [Selasa] kemarin, di Kota Semarang sudah 2.219 [nakes], jadi kurang lebih 11,8%. Kabupaten Semarang 655 (nakes) atau sekitar 16%. Sedangkan di Kota Solo sudah 1.541 nakes, atau sekitar 15%. Jadi rata-rata kita sudah 13,2%,” terang Ganjar.

Ponpes di Jateng Siap Jadi Lumbung Donor Plasma Convalescent

Ganjar menambahkan dari 4.415 nakes yang menerima vaksin itu ada beberapa yang mengalami kejadian ikutan pasca-imunisasi atau KIPI. Ada beberapa yang mengalami pingsan, mata merah, bengkak, gatal pada area suntik, pegal, mual hingga muntah.
“Ada yang nyeri lengan, mual, muntah. Terus kemudian ada yang berdebar, mengantuk paling banyak. Tapi sampai hari ini [KIPI] tidak ada yang berlanjut,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya