SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, terjun memantau sejumlah SPBU di Sukoharjo terkait kelangkaan bahan bakar solar yang dikeluhkan masyarakat, Kamis (20/10/2021). (Istimewa/Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, melakukan patroli ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU, Rabu (20/10/2021), menyusul adanya informasi bahwa solar langka.

Kapolres juga menerjunkan tim untuk memantau stok solar di seluruh SPBU Sukoharjo untuk antisipasi tindak pelanggaran. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, patroli yang dipimpin Kapolres bersama beberapa personel mendatangi SPBU Gayam, Bendosari, Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Sukoharjo mengatakan berdasarkan pengecekan ternyata benar bahwa solar langka. Ia mengatakan saat ini solar yang diterima sesuai kuota SPBU selalu cepat habis ketika datang.

Baca Juga: Akomodasi Pekerja, DKK Sukoharjo Buka Vaksinasi Covid-19 Malam Hari

Ekspedisi Mudik 2024

“Hasil pengecekan kami tadi kebijakan solar sesuai kuota. Di SPBU Gayam mendapatkan jatah sepekan menerima kiriman lima hingga enam kali. Setiap kali pengiriman itu dapatnya 8.000 liter dan tidak diduga habisnya cepat sekali,” jelas Kapolres kepada Solopos.com, Rabu siang.

Kapolres membenarkan patroli yang dilakukan itu untuk merespons informasi yang beredar di masyarakat terkait kondisi stok solar saat ini. Ia langsung menerjunkan personel untuk mengecek kondisi kelangkaan solar di setiap SPBU. “Ada informasi kalau solar langka awalnya. Hal itu yang mendasari patroli ini,” imbuhnya.

Cepat habisnya stok solar ketika diterima SPBU hingga mengakibatkan solar langka diduga dipengaruhi kebijakan PPKM saat ini yang sudah dilonggarkan. Pelonggaran itu menyebabkan aktivitas masyarakat kembali meningkat yang berpengaruh juga pada meningkatnya kebutuhan solar.

Baca Juga: Marak Pinjol dan Arisan Ilegal, Polres Sukoharjo: Jangan Takut Melapor!

Antisipasi Panic Buying

“Kami duga memang ada pengaruh PPKM dilonggarkan. Masyarakat kan kembali berakitivitas dan kebutuhan bahan bakar juga otomatis meningkat,” ungkapnya.

Terkait kondisi saat ini, Polres Sukoharjo tidak hanya melakukan patroli namun juga akan mengawasi proses distribusi bahan bakar ketika di SPBU. Selain antisipasi panic buying di kalangan masyarakat, tindakan itu juga untuk mengantisipasi terjadinya praktik penimbunan solar oleh oknum tertentu.

“Jangan sampai adanya informasi ini membuat warga takut kehabisan dan panic buying. Kami akan menempatkan personel di SPBU untuk antisipasi itu,” bebernya.

Baca Juga: Polisi Selidiki Ambrolnya Atap Serambi Masjid Besar Nguter Sukoharjo

Kapolres menegaskan akan menindak tegas apabila menemukan adanya oknum-oknum yang melakukan penimbunan solar. “Nanti kalau ternyata ada praktik penimbunan solar, kami akan melakukan penindakan,” ucapnya.

Sementara itu, Pengawas SPBU Gayam, Dwi, mengatakan saat ini tidak bisa menambah stok solar di SPBU. Kebijakan stok solar ditentukan berdasarkan jatah kuota setiap SPBU.

“Sudah aturan dari Pertamina kalau pengiriman itu berdasarkan jatah kuota. Tidak boleh melebihi batas yang ditentukan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya