Solopos.com, SOLO — Jagat media sosial dan layanan perpesanan WhatsApp tengah ramai dengan informasi soal penutupan Pasar Gede Solo sejak pekan lalu.
Pesan tersebut menyebut penutupan pasar tradisional itu karena sejumlah pedagang Pasar Gede Solo dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19.
Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang
Klaster Perkantoran Berpotensi Muncul Lagi di Kota Solo
Kabar itu mendapat bantahan dari Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi. Menurutnya, Pasar Gede Solo tetap buka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Dia menambahkan kabar tentang pedagang Pasar Gede positif Covid-19 juga tak sepenuhnya benar.
Pasar Murah Drive Thru di Sragen, Sembako Rp100.000 Dijual Rp10.000
“Memang ada pedagang yang reaktif saat uji swab dilakukan beberapa waktu lalu. Nah, hasil reaktif itu dilanjutkan dengan uji swab. Hasilnya belum keluar, sementara menunggu hasil, pedagang tersebut kami minta tutup terlebih dahulu untuk karantina mandiri. Ada 3 pedagang. Kiosnya tidak bersebelahan, tapi lumayan dekat,” kata dia, kepada wartawan, Senin (23/11/2020).
Menunggu Hasil Swab Pedagang
Heru mengatakan jika hasil swab pedagang Pasar Gede Solo itu positif, pasar tetap tidak ditutup mengingat ketiga pedagang tersebut asimtomatik atau tanpa gejala.
Bertemu Polisi, Peserta Konvoi Motor Berknalpot Cemplong di Kebonarum Klaten Kocar-Kacir
Hal itu berbeda dengan Pasar Harjodaksino Solo yang ditutup dua kali lantaran ada pedagang yang meninggal dunia akibat Covid-19.
“Kalau kasusnya tidak meninggal, ya, di blok pedagang itu saja. Kalau Blok A, ya, Blok A kami sterilkan dengan desinfektan, pedagangnya kami tracing kontak. Kalau hasil uji swab itu ternyata negatif, ya, sudah buka kembali tidak apa-apa,” ucap Heru.
Wonogiri Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka Tapi dengan Pembatasan