SOLOPOS.COM - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan (kanan) didampingi Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Teddy Lhaksmana (kiri) menunjukkan foto proses penangkapan sejumlah pelaku terkait dugaan upaya makar di Jakarta, Selasa (6/12/2016). (JIBI/Solopoa/Antara/M Agung Rajasa)

Di dunia maya, beredar gambar berjudul “donatur aksi bela Islam ke arah makar”. DPR meminta Polri mengusutnya agar tidak menjadi fitnah.

Solopos.com, JAKARTA — Ketua DPR Setya Novanto meminta agar Polri profesional dalam mengusut para penyandang dana untuk upaya makar sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Menurutnya, pengusutan itu perlu dilakukan Polri agar tidak ada fitnah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, pengusutan atas kasus itu juga akan dapat menghindari kegaduhan akibat isu makar. “Kita meminta Polri mengusut secara profesional agar semua itu tidak menjadi [masalah] yang lebih besar,” ujarnya, Rabu (7/12/2016). Novanto juga meminta semua pihak untuk menyerahkan pengusutan tersebut kepada Polri dan menunggu institusi itu bekerja secara profesional.

Sebelumnya, beredar gambar di dunia maya yang berjudul “Donatur Aksi ‘Bela Islam’ ke Arah Makar”. Gambar itu menampilkan nama-nama sejumlah tokoh, foto, berikut posisi di organisasi masing-masing. Ada nama Tommy Soeharto, Firza Husein, Rachmawati Soekarnoputri, Sri Bintang Pamungkas, Habib Rizieq Shihab, Kivlan Zein, Adityawarman Thaha, Ratna Sarumpaet, Eggi Sudjana, dan lain-lain tercantum dalam gambar yang belum jelas sumbernya itu.

Eggi Sudjana yang dikenal sebagai praktisi hukum, menyebut gambar itu sebuah fitnah. Dalam gambar itu, Eggi disebut sebagai anggota Gerakan Oposisi Nasional dan posisinya ditempatkan dibawah Ratna Sarumpaet.

Dia mengatakan seharusnya tokoh-tokoh yang namanya masuk dalam daftar donator sebagimana tersebar di media sosial melapor ke polisi. Menurutnya, jika merasa bukan sebagai donatur kelompok yang diduga melakukan makar, maka seharusnya mereka melapor.

“Imbauan saya, nama-nama yang seperti di sini termasuk, paling utama adalah Tommy Soeharto, sudi kiranya berkenan sama-sama melapor, jangan saya sendiri. Itu harapan saya,” kata Eggi. “Ini enggak bener. Kalau mereka enggak melapor. Kenapa yang ini enggak melapor, padahal sangat dirugikan,” ujarnya.

“Tapi menariknya, dari 11 orang yang dituduh aktivis makar semuanya ada di sini,” kata Eggi. Kepolisian menangkap 11 orang dengan tuduhan terlibat permufakatan makar menjelang aksi unjuk rasa damai umat Islam terkait proses hukum calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Jumat (2/12/2016) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya