SOLOPOS.COM - Foto ruang IGD pasien Covid-19 RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri yang beredar di media sosial, Sabtu (19/6/2021). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Foto yang disebut-sebut sebagai ruang IGD untuk pasien Covid-19 RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri dalam kondisi penuh beredar di media sosial, Sabtu (19/6/2021) lalu.

Dalam foto yang beredar itu tampak sejumlah pasien menunggu dan tengah mengantre di luar ruang IGD. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Setyarini, membantah kabar yang menyebut ruang IGD di rumah sakit itu penuh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Foto yang tersebar di media sosial itu kondisi saat pasien datang ke rumah sakit secara bersamaan. "Kebetulan datangnya bersamaan. Jadi kesannya jadi begitu saat pemeriksaan. Setiap pasien yang masuk harus diperiksa dulu. Kalau dilihat sepertinya ribet, tapi masih terkendali," katanya, Minggu (20/6/2021).

Baca Juga: Belantik Sapi di Wonogiri Banting Setir Jadi Petani Porang, Omzetnya Capai Rp300 Juta

Setyarini mengatakan pasien datang bersamaan sehingga ruang IGD khusus pasien Covid-19 RSUD Wonogiri terlihat penuh adalah hal yang lumrah terjadi. Berbeda jika pasien datang satu per satu, ruang IGD tidak akan terkesan penuh.

Ia pun menyayangkan kabar yang dilebih-lebihkan di media sosial. Menurutnya, beberapa hari lalu ada tujuh mobil ambulans yang datang bersamaan. Jika dilihat saat pasien mengantre diperiksa memang terlihat seperti penuh. Namun situasi itu langsung bisa teratasi.

Meskipun masih terkendali, RSUD Wonogiri mempersiapkan ruang isolasi darurat untuk pasien Covid-19. Hal itu untuk mengantisipasi terjadi lonjakan pasien di triase IGD Covid-19.

Baca Juga: Waduh, Giliran Pegawai Setda Pemkab Wonogiri Terpapar Covid-19

Sistem Kohorting

Sewaktu-waktu lokasi itu bisa difungsikan untuk ruang triase Covid-19 sehingga tidak muncul kesan kamar IGD penuh. "Jadi harapan kami nanti tidak terlihat crowded [ramai], bisa terpisah-pisah. Secara umum saat ini terkendali, tidak apa-apa," ungkapnya.

Setyarini mengatakan kini menerapkan sistem kohorting. Kohorting adalah pengelompokan pasien dengan karakteristik tertentu. Karena itu lah terkadang pasien di IGD perlu sedikit bersabar agar bisa mendapatkan kamar. Sebelum pasien masuk, ada tahap penataan.

"Misalnya pasien yang sudah lama dirawat tidak dicampur dengan pasien yang baru datang. Jika dicampur pasien lama yang sudah akan sembuh bisa berpotensi tertular lagi dari pasien baru. Pasien laki-laki juga tidak dijadikan satu dengan pasien perempuan. Ada penataan," ujarnya.

Baca Juga: Puluhan Tahun Berjaya, Ini Penyebab Ambruknya Perusahaan Serat Terbesar Hindia Belanda di Wonogiri

Ia mengatakan ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Wonogiri saat ini menipis. Hingga Minggu siang, dari 90 tempat tidur isolasi yang disediakan, sebanyak 82 tempat sudah terisi. Ia dan jajarannya pun bersiap-siap menambah bangsal untuk pasien Covid-19. Hal ini untuk mengantisipasi apapun nanti yang bisa terjadi.

"Kami sudah persiapkan skenarionya. Insyaallah aman. Bangsal tambahan tengah dipersiapkan untuk segera bisa digunakan. Bangsal itu memenuhi persyaratan tertentu, seperti kamar mandi hingga ruang ganti pasien," kata Setyarini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya