SOLOPOS.COM - Akses jalan-jalan kampung di kawasan Tugu Kartasura dan Lapangan Ngabean ditutup warga pada Rabu (30/6/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Warga Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, menolak aksi  demo Soloraya Menggungat seruan Selamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang rencananya digelar di Lapangan Ngabean, pada Rabu (30/6/2021). Aksi penolakan warga ini beredar di grup-grup Whatsapp (WA).

Berikut isi pesan yang beredar:

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

*Kepada Yth Bpk/ibu warga ds ngabeyan*

Selamat malam

Mohon maaf sekedar informasi,

Untuk bsk pagi hari rabu tgl 30-06-2021 pkl 14.00 wib rencana akan di adakan unjuk rasa di sekitaran tugu Kartasura yg di ikuti kurang lbh 500 orang,

Kami berharap dan mohon dg sangat,kita hadapi dengan Humanis,jangan sampai arogan.

Untuk keamanan dan kenyamanan khususnya wilayah ds ngabeyan,selama ada unjuk rasa mungkin untuk sementara waktu jalur masuk ke wil ngabeyan kita tutup dan di larang pengunjuk rasa masuk ke wilayah ngabeyan,

Dengan alasan untuk mengantisipasi,mencegah dan memutus penyebaran virus Covid – 19 di wilayah ds ngabeyan.

Mungkin yg perlu kita waspadai atau di jaga yaitu,

~ Jalur masuk deket tugu kartasura

~ Jalur masuk depan Koramil ke arah barat menuju lapangan

~ Jalur masuk perempatan toko XL yg ke selatan.

Berhubung Bpk Kepala desa dan Bhabinkamtibmas blm bs berinteraksi kpd warga semua,

Kalau ada pengunjuk rasa yg kemungkinan tdk terima mohon di arahkan untuk nemui Babinsa ds ngabeyan di Koramil 06/Kartasura,nanti akan kami jelaskan.

Matur sembah nuwun,atas kerjasamanya selama ini dengan sangat baik.

Mohon maaf bila ada penyampaian kami yg kurang berkenan di hati bapak/ibu sekalia

Terimakasih selamat malam

Matur sembah nuwun

Baca juga: Rekor Terbaru, Kasus Covid-19 Klaten Tambah 666 Orang Sehari

Sukarelawan dari Paguyuban Warga Ageng Kartasura (Pawartos) Dhenny Kristianto  saat dikonfirmasi membenarkan pesan berantai tersebut beredar di grup WA. Namun dirinya tidak mengetahui siapa yang membuat pesan tersebut.

Dia hanya menuturkan jika warga Kartasura menolak aksi tersebut. Apalagi digelar di tengah kondisi Pandemi Covid-19 dan Kabupaten Sukoharjo berstatus zona merah. Berbagai aksi penolakan warga akan dilakukan dengan menyekat akses masuk Lapangan Ngabean.

“Kami tidak ingin tragedi demo ricuh di Tugu Kartasura yang dulu terulang kembali. Kami menolak aksi demo apalagi sekarang kasus corona masih tinggi,” katanya.

Baca juga: Uji Coba PTM Ditunda, Kadisdikbud Sukoharjo: Sangat Berisiko!



Sebagaimana diketahui aksi demo menolak omnibus law UU Cipta Kerja yang digelar ribuan orang tergabung dalam Solo Raya Menggugat berakhir ricuh di Tugu Kartasura pada Kamis (8/10/2020). Bahkan satu unit truk milik Satpol PP Sukoharjo dibakar massa. Atas kejadian ini, warga Kartasura memasang spanduk penolakan aksi unjuk rasa di kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya